Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Menjalani tugas sebagai penggiat budaya memberi kesempatan untuk belajar berbagai budaya, tradisi, seni, dan kearifan lokal masyarakat. Ragam cerita ini menjadi sumber untuk belajar menulis yang dituangkan di kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

2023 yang Berkesan

2 Januari 2024   10:32 Diperbarui: 2 Januari 2024   10:44 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2023 baru berlalu. Tahun yang memberi arti bagi kehidupan setiap orang, juga saya. Ada banyak peristiwa yang terjadi dan memberi pelajaran berharga. Pelajaran yang bisa membuat seseorang berubah ke arah lebih baik atau sebaliknya.

Seperti orang-orang, saya pun mengalami berbagai peristiwa yang membuat warna kehidupan naik turun. Ada peristiwa yang membuat saya berada di titik kesedihan, tetapi ada juga peristiwa yang menguatkan dan mendorong saya untuk bangkit.

Salah satu peristiwa yang berpengaruh dalam kehidupan adalah keikutsertaan saya dalam lomba mendongeng yang diselenggarakan oleh Dirjen Paud Kemendikbudristek.

Mengikuti ajang ini ibarat menguji nyali dan rasa percaya diri. Saya memaksakan diri keluar dari zona nyaman. Masuk ke zona yang baru dan asing.

Saya belum pernah mendongeng berusaha belajar mendongeng melalui internet. Bagaimana menyampaikan dongeng yang mampu menarik perhatian anak-anak. Mempersiap piranti atau peralatan yang akan dipakai untuk menguatkan dongeng  dan paling epik adalah membuat video.

Selama proses mendongeng, saya jadi tahu bahwa tidak mudah menyampaikan dongeng. Apa yang ada di kepala kerap melesat lebih dulu dibanding kata-kata. Jika pun membaca rasanya dongeng menjadi tak bernyawa.

Berulang kali mencoba membawakan dongeng sendiri. Berdiri di depan kaca lalu berbicara juga perlu penyesuaian. Lebih dari lima kali berlatih hingga rasanya sudah percaya diri.

Tetapi ketika sudah di depan kamera hp, siap untuk merekam, apa yang sudah dilatih seperti menguap sebagian. Ada saja kata yang terlupa. Intonasi yang berbeda. Lupa akan peralatan pendukung. Saya menarik napas dalam-dalam agar tenang.

Ketika berhasil merekam, rasanya luar biasa. Saya bisa melangkah di dunia yang berbeda. Dunia yang belum pernah saya jajaki.

Tantangan selanjutnya adalah membuat video menggunakan aplikasi yang banyak digunakan orang. Kesulitan terasa karena harus mengedit menggunakan hp. Semula meminta bantuan teman tapi tidak bisa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun