Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Menjalani tugas sebagai penggiat budaya memberi kesempatan untuk belajar berbagai budaya, tradisi, seni, dan kearifan lokal masyarakat. Ragam cerita ini menjadi sumber untuk belajar menulis yang dituangkan di kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Memorabilia di Kevin Cafe Banjarbaru

1 Januari 2024   10:34 Diperbarui: 1 Januari 2024   10:35 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu koleksi di Kevin Cafe (dok. Pribadi).

Letak Kevin Cafe tidak terlalu jauh dari rumah. Tempatnya di tepi jalan. Di kiri dan kanannya terdapat toko dan warung yang menjual makanan. Cafe ini tempat yang asyik buat ngobrol karena luas dan tatanannya yang tidak biasa.

Akhir tahun lalu saya setuju untuk menghadiri bincang akhir tahun yang diadakan oleh teman-teman yang bergiat dibidang lingkungan hidup.

Bincang-bincang itu diadakan di Kevin Cafe. Letaknya tidak terlalu jauh dari rumah. Tempatnya yang luas tentu menyenangkan. Bisa bebas memilih tempat berkumpul, di bagian atas atau di area bawah yang terbuka.

Rupanya teman-teman bersepakat berkumpul di bagian atas cafe. Tepatnya di ruang rapat. Alasannya agar pertemuan lebih nyaman. Saya agak menyangsikan karena sebagian besar teman adalah perokok.

Jalan tengah ditempuh. Sembari menunggu kami berkumpul di bangku-bangku di depan ruang rapat. Bangkunya nyaman. Kelihatan kalau bangku-bangku ini ditata dengan baik. Mau santai silahkan menikmati sofa. Berbincang dengan gaya rembukan bisa dilakukan di meja bergaya warung. Agak semi formal silahkan di meja dengan kursi dari besi.

Begitu duduk, perhatian segera terpecah. Saya sibuk memerhatikan bagian dalam cafe yang tengah direnovasi. Cafe ini memiliki banyak sekali barang-barang memorabilia. 

Ingatan saya langsung membuka pada lembaran kenangan akan program televisi yang bercerita tentang para kolektor yang rela berburu ke berbagai tempat untuk mendapatkan sebuah koleksi.

Apa yang dicari para kolektor terpampang di depan mata. Paling dekat adalah beberapa sepeda motor tua. Motor yamaha berwarna biru itu tampak cantik. Di badannya memang tidak terlihat mulus, ada sisa-sisa pemakaian yang menorehkan cerita. Di belakangnya ada lagi motor lama yang tak kalah menggoda mata.

Berbagai poster lama juga dipajang. Ditempatkan pada bingkai-bingkai jendela. Fungsinya menjadi pemisah antara ruang pengunjung dan operasional cafe.

Poster-poster musik lawas juga tak kalah menarik. Kertas-kertas yang telah melewati waktu itu menjadi hiasan dinding. Seakan menyiratkan pesan bahwa pemiliknya menyukai musik.

Kesan itu semakin kuat dengan hadirnya sejumlah piringan hitam. Benda-benda ini menghiasi dinding di dekat tempat penyajian minuman. Lucunya ada sebuah pom bensin lama di depan area ini. 

Saya menghentikan dulu kegiatan mengamati koleksi karena diskusi akan dimulai. Saya dan teman-teman beranjak ke dalam ruang rapat.

Wow. Konsentrasi saya seketika terpecah. Di dalam ruangan yang tidak terlalu besar itu tersimpan banyak memorabilia. Saya bisa gagal berdiskusi nih.

Di dalam, fokus saya langsung tertuju pada alat penggiling kopi yang ditempatkan di dinding. Alat penggiling terbuat terbuat dari keramik dengan lukisan yang indah.

Di bawahnya tampak sebuah kipas angi  lama. Beberapa meja tua dengan permukaan marmer. Ada gramophone di atasnya. Lemari-lemari tua untuk meletakkan radio lama. 

Namun yang membuat saya terpana adalah koleksi plat besi untuk merek  sebuah ban. Lalu sederet memorabilia mik grup bank The Beatles.

Ah, menyenangkan sekali melihat beragam barang dari masa lalu. Saya seperti berada di suatu tempat yang benar-benar asing tapi menyenangkan.

Begitu terpananya saya sampai tidak menyadari staf cafe datang membawa segelas kopi gula aren, sepiring lecil singkong goreng, dan sepiring kecil pisang goreng keju.

Kombinasi unik yang asyik untuk mengakhiri tahun 2023 bersama teman-teman. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun