Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Menjalani tugas sebagai penggiat budaya memberi kesempatan untuk belajar berbagai budaya, tradisi, seni, dan kearifan lokal masyarakat. Ragam cerita ini menjadi sumber untuk belajar menulis yang dituangkan di kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Akhirnya Makan Bakso di Depot Bakso Sapi

13 Agustus 2023   12:26 Diperbarui: 13 Agustus 2023   12:51 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakso Sapi Yummy (dok. Pribadi)

Pesanan yang tertulis pada kertas lalu saya serahkan pada pelayan. Tak lama, segelas teh hangat datang. Di susul oleh semangkuk bakso polos.

Begitu disajikan, saya memerhatikan tampilan makanan favorit banyak orang. Sederhana saja. Kuah bening dengan taburan bawang putih goreng serta beberapa butir bakso dan sawi hijau.

Oh, iya. Pelayang juga menaruh sebuah wadah kota berwarna merah yang terisi perasan atau air dari jeruk. Ada serat-serat jeruk atau mungkin parutan sesuatu. Kenapa sih saya lupa menanyakan? Apa karena sudah tidak sabar buat menikmati bakso sapi?

Sebelum semakin penasaran, sebaiknya saya mencicipi kuah bening yang suhunya tidak terlalu panas. Hmm, kuahnya ringan. Tanpa ada rasa penyedap rasa yang berlebihan. Tidak juga terlalu makhteh karena lemak. Bening dan segar.

Baru setelah mengetahui rasa kuah, barukah saya tambahkan perasan jeruk. Ternyata rasanya semakin kuat. Enak.

Waktu mencicipi rasa kuah, saya teringat pada penjual bakso. Semua penjual bakso, kecuali yang keliling, pasti menyediakan irisan jeruk yang ditaruh di meja. Rasa asam tersebut mampu menambah rasa gurih makanan.

Saya jadi terpikat pada rasa kuah bakso yang nikmat. Bagaimana rasa balsonya? Apakah sesuai dengan keinginan saya?

Tak mau menduga, saya mulai menyantap sebutir bakso. Ukurannya pas, tidak terlalu besar atau kecil. Sedang saja. Namun rasa daging sapinya, benar-benar terasa. Ini dia bakso sapi sebenarnya, desis saya.

Saya langsung jatuh cinta. Acara makan bakso menjadi berbeda, tidak lagi burur-buru tetapi lebih dinikmati. Pelan-pelan agar seluruh rongga mulut bisa mrbikmati sensasi yang didmsajikan bakso sapi.

Berhenti sebentar untuk membilas rongga mulut dengan air teh. Lalu memulai kembali menyantap dan menikmati bakso.

Tidak terasa lebih dari 30 menit saya menikmati kelezatan  makanan dari daging ini. Dalam hati saya berujar, akhirnya menemukan penjual bakso yang sebenarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun