Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Menjalani tugas sebagai penggiat budaya memberi kesempatan untuk belajar berbagai budaya, tradisi, seni, dan kearifan lokal masyarakat. Ragam cerita ini menjadi sumber untuk belajar menulis yang dituangkan di kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pada Suatu (Pasar) Malam

12 Maret 2023   08:19 Diperbarui: 12 Maret 2023   08:24 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kincir angin pasar malam

Lanjutan perjalanan ke bagian ujung. Ramai banget. Pengunjung mengerubungi seorang pedagang yang nggak berhenti berteriak menawarkan barang.

Sebuah seprai dan handuk ditawarkan seharga Rp 150.000. Lalu berbagai peralatan elektronik dengan harga miring tentu saja menarik perhatian pengunjung. 

Wah, ini benar-benar pasar malam.

Ombak di pasar malam

Puas menyaksikan aksi pedagang barang kelontong, saatnya berkeliling melihat berbagai wahana yang ditawarkan.

Ada empat wahana besar yang ditawarkan ke pengunjung, wahana ontang-anting, kincir angin, komedi putar, kora-kora dan ombak. Semua wahama berhias lampu warna-warni, namun tentu saja yang jadi ikon adalah kincir angin.

Tapi keramaian justru berasal dari wahana kora-kora. Teriakan penonton memenuhi malam setiap kali kora-kora bergerak. Teriakan mulai berhenti saat suara klakso terdengar keras. Tanda permainan akan usai.

Namun saya tidak terlalu tertarik sama kedua wahana. Saya mengajak si kecil melihat wahana ombak. Dulu sekali ketika masih anak-anak, saya pernah naik wahana itu.

Terayun-ayun di wahana yang terbuat dari kayu sungguh mendebarkan. Sensasinya bertambah karena suara derak kayu. Rasanya gimana gitu.

Kalau sekarang wahana ombak terbuat dari besi. Meski demikian cara mengoperasikannya masih sama. Perlu di dorong secara manual.

Wahana ombak. dokpri
Wahana ombak. dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun