Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Menjalani tugas sebagai penggiat budaya memberi kesempatan untuk belajar berbagai budaya, tradisi, seni, dan kearifan lokal masyarakat. Ragam cerita ini menjadi sumber untuk belajar menulis yang dituangkan di kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membaca Bersama Meluaskan Imajinasi

10 Oktober 2022   07:47 Diperbarui: 10 Oktober 2022   07:52 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbekal amunisi baru, saya menemui sekumpulan anak-anak yang asyik melihat tayangan video.

Dengan riang mereka menyanyi mengikuti lagu yang terpampang di layar kaca.

Saya menunggu di sisi kiri sambil memerhatikan. Semua gembira.

Dalam hati, apakah reaksi mereka akan sama saat saya ada di depan mereka?

Membacakan salah satu buku dari tujuh buku yang saya bawa.

Kenapa deg-degan ya?

Penyebabnya karena yang ada dihadapan adalah anak-anak. Bukankah anak-anak akan memberi reaksi apa adanya.

Suka, mereka akan bersorak.

Tak suka, mereka akan membiarkan atau bahkan berlalu.

Sudah hilangkan prasangka. Bacakan saja bukunya.

Dari semua buku yang saya bawa, saya memilih membaca buku tapai ketan. Buku ini dicetak oleh Balai Bahasa Kalsel.

Buku cerita anak bergambar ini menceritakan tentang cara pembuatan tapai ketan. Camilan khas banjar yang disukai banyak orang.

Cerita diawali dengan perjalanan ketan mencari ragi ke pasar. Setelah brtanya, ketan berhasil menemukan ragi. Keduanya lantas mencari bubuk katuk untuk pewarna alami.

Ketiganya lantas menemui Nenek untuk membantu membuat tapai ketan. Satu per satu tahap pembuatan berjalan dan tapai ketan pun jadi.

Ketika buku yang didominasi warna hijau itu saya angka, perhatian anak-anak mulai terlihat.

Mereka penasaran.

Saya pun mulai membaca, pelan-pelan agar anak-anak bisa mendengarkan dengan baik.

Seorang anak semakin mendekat. Lalu berbaring di samping sembari memerhatikan.

Halaman berikut, seorang anak mendekat. Lalu anak-anak lain mendekat. Kini kami duduk melingkar.

Mereka menunjuk saat saya bertanya.
Mereka menjawab saat saya bertanya.
Mereka menebak jalan cerita saat saya bertanya.

Hingga halaman terakhir dibacakan, mereka masih berada di dekat saya.

Ada yang berceloteh tentang ketan.
Ada yang bertanya tentang gambar dalam buku.

Mereka menerima dan terlibat dalam proses pembacaan buku.

Wajah mereka gembira.
Saya pun gembira.

Secara tidak langsung anak-anak belajar cara pembuatan makanan tradisional dengan cara menyenangkan.

Mereka belajar mengemukakan pendapat saat melihat gambar-gambar dalam buku. 

Belajar mengembangkan imajinasi dengan merangkai cerita melalui gambat.

Kisah yang penuh bumbu. Menarik dan menyenangkan mendengar kisahnya.

Tak cuma anak-anak, saya pun belajar berlatih membaca dengan baik. 

Mengucapkan tiap kata dengan jelas agar mudah dipahami.

Belajar mendengarkan anak-anak berbicara dan berkisah.

Belajar memberi dukungan dan semangat saat mereka bercerita.

Berlatih kesabaran karena semua berebutan berbicara.

Belajar menghargai anak-anak dan menghormati mereka.

Dengan membaca, kami belajar banyak hal dengan cara yang menyenangkan.

Membaca bersama menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun