Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Menjalani tugas sebagai penggiat budaya memberi kesempatan untuk belajar berbagai budaya, tradisi, seni, dan kearifan lokal masyarakat. Ragam cerita ini menjadi sumber untuk belajar menulis yang dituangkan di kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saladeri, Seniman Wayang Gong yang Kesepian

13 Oktober 2021   06:02 Diperbarui: 13 Oktober 2021   06:04 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisahnya dimulai ketika muda. Sebagai warga Kandangan yang memiliki jiwa seni dan berprofesi sebagai pengajar, Ia terpanggil untuk mengajarkan tradisi yang dicintainya pada generasi berikut.

Wayang gong memang tumbuh dan berkembang di daerah Hulu Sungai. Belum diketahui awal mula kesenian dimainkan oleh masyarakat banjar. 

Profesinya seakan memberinya kemudahan untuk mewujudkannya. Melalui kegiatan ekstra kurikuler, Pak Saladeri mulai mengenalkan wayang gong pada murid-muridnya.

Secara rutin mereka berlatih kesenian wayang orang banjar. Berlatih tarian dan dialog agar bisa menjiwai peran yang dimainkan.

Berbeda dengan wayang orang dari Jawa, wayang gong menampilkan kisah-kisah Ramayana. Para pemain akan memainkan cerita sembari menari.

Sebagai pelengkap para pemain akan menggunakan katopong atau topi sesuai karakter yang dimainkan. Katopong ini juga pembeda dengan wayang orang.

Berbeda dengan daerah lain, kesenian wayang gong di Kota Banjarbaru seperti mati suri, terutama sejak Pak Saladeri tidak lagi bisa mengajar.

Proses pembelajaran dan upaya regenerasi memang di upayakan, namun terkendala pada kurang berminatnya masyarakat pada kesenian ini.

Melalui kegiatan ekstra kurikuler uoaya pengenalan, pembelajaran, dan meneruskan kesenian wayang gong memang bisa dilakukan meski untuk mencari murid yang berminat juga tidak mudah.

Sebagai seorang seniman wayang gong Pak Saladeri seperti kesepian. Mata terlihat sedih kala bercerita.

Ia berharap pandemi segera berakhir dan sekolah kembali dibuka. Harapnya, anak-anak bisa kembali mengikuti kegiatan esktra kurikuler. Sebab melalui keguatan ini suluh wayang gong bisa menyala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun