Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Menjalani tugas sebagai penggiat budaya memberi kesempatan untuk belajar berbagai budaya, tradisi, seni, dan kearifan lokal masyarakat. Ragam cerita ini menjadi sumber untuk belajar menulis yang dituangkan di kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saladeri, Seniman Wayang Gong yang Kesepian

13 Oktober 2021   06:02 Diperbarui: 13 Oktober 2021   06:04 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang itu cukup terik, namun saya tetap berkendara menuju sebauh sekolah di daerah Kemuning Kota Banjarbaru. 

Jalanan cukup lengang. Pasar yang saya lewati mulai sepi. 

Mendekati bangunan sekolah, jalanan terlihat berdebu. Rupanya ada penggalian lubang untuk gorong-gorong.

Galian ini menutupi jalan masuk ke sekolah. Mau tak mau harus mencari jalan lain agar bisa sampai di sekolah. 

Akhirnya berhasil juga memasuki gerbang setelah berputar. Sayang, Pak Saladeri yang akan saya temui sudah pensiun. 

Beliau seorang guru sekaligus pelatih kesenian wayang gong di sekolah i i. Satu-satunya grup kesenian banjar yang ada di Kota Banjarbaru.

Di antar seorang staf sekolah, saya menuju rumah Pak Saladeri. Akhirnya saya bisa berjumpa dengan seorang penjaga tradisi kesenian banjar.

Pria kelahiran Kandangan itu tersenyum mengetahui kedatangan saya. Ia tidal keberatan berbagi cerita tentang kegiatan yang sangat disukainya namun terpaksa tak dapat dilakukan lagi.

Penyakit yang dideritanya memaksa Pak Saladeri untuk mengurangi aktivitas. Indikasi saraf terjepit membuatnya tidak dapat berjalan jauh dan berdiri lama. 

Meski demikian bara dalam semangatnya tidak padam, ia berharap bisa terus menjaga suluh tradisi yang dinyalakannya sejak puluhan tahun lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun