Mohon tunggu...
Tami K
Tami K Mohon Tunggu... Freelancer - Finding joy in writing...

There is nothing more enjoyable like spending your day exploring, ending it with a nice reading or meaningful conversations and writing away the rush of inspirations the next day

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dandelion

14 Februari 2020   19:53 Diperbarui: 14 Februari 2020   20:02 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal Februari. Hawa mulai sejuk. Minggu lalu hujan dan gerimis turun selama beberapa hari. Sempat juga dingin dan berangin. Tapi hari ini matahari mulai terik lagi walaupun anginnya lumayan dingin. Waktunya mencuci dan menjemur baju di halaman belakang. Hehe..

Seusai menggantung cucian di tali jemuran baru tersadar kalau jumlah dandelion yang ada di sekitar jemuran semakin banyak. Bahkan ada yang sudah dewasa dan biji-bijinya siap terbang. 

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Tadi pagi sewaktu mengumpulkan dedaunan kering, ranting-ranting yang patah dan kulit pohon yang mengelupas, saya perhatikan di halaman depan ini jumlah tanaman dandelionnya juga bertambah. Demikian pula dengan rerumputan yang mulai tumbuh lagi.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Yang pernah saya dengar dandelion, atau yang di Indonesia dikenal dengan nama randa tapak, ini termasuk dalam kategori tanaman liar (weed) dan perlu dicabut agar tidak mengganggu tanaman lainnya. Tapi saya sangsi. Selain karena letak tanaman-tanaman ini di halaman tidak mengganggu, saya juga pernah membaca kisah mengenai perjuangan dandelion agar bisa tumbuh dewasa, jadi rasanya sayang kalau harus dicabut. Tanamannya pun terlihat cantik dan segar.

Untuk memastikan 'status' tanaman ini, saya pun menelusuri dunia maya. Menurut Anita Sanchez dari Maine Organic Farmers and Gardeners Association, dandelion baru dianggap sebagai tanaman liar di abad ke-20. Sebelum adanya halaman berumput seperti yang umum ditemui saat ini, dandelion populer sebagai bahan makanan, tanaman obat, bahkan bahan ramuan sihir. Dandelion kaya nutrisi, seperti vitamin A, vitamin C, zat besi, kalsium, dan kalium. Daunnya yang berbentuk seperti gigi singa dapat dimasak dan dimakan seperti bayam, bunganya yang berwarna kuning dan daunnya yang masih muda dapat dijadikan campuran salad, sedangkan akarnya yang dipanggang kering dapat dijadikan sebagai pengganti kopi.

Saya bersyukur tidak semerta-merta mencabut tanaman ini tadi. Ternyata banyak manfaatnya, walaupun kemungkinan tidak akan kami konsumsi dalam waktu dekat. Untuk ini perlu cari tahu lebih banyak informasi lagi supaya semakin yakin, dari sisi kesehatan tanamannya, cara konsumsinya, dll. Tumbuh sehat ya dandelion.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun