Para ahli mengatakan bahwa personal branding adalah citra diri yang melekat di alam bawah sadar masyarakat atau oranglain terhadap seseorang. Membangun personal branding berarti kita ingin dikenal sebagai apa. Jika seseorang ingin dikenal luas di tengah masyarakat, meningkatkan prestasi karir atau anda yang sedang mencari pekerjaan,maka personal branding ini sangat diperlukan. Tidak hanya semata-mata agar tetap eksis, tetapi memiliki value yang bermanfaat untuk orang lain.
Berikut  enam prinsip membangun personal branding yang pernah saya pelajari lewat beberapa seminar singkat, dan kajian yang pernah saya ikuti, agar kita memiliki nilai plus di tengah masyarakat ataupun di dunia digital saat ini.
1 .Setiap orang adalah bintang
"I'm not perfect, but I'm Very special and limited edition" begitu kata Abah Rama Royani, seorang pakar pendidikan. Saya mendengarkan dengan seksama dalam sebuah seminar singkat di salah satu hotel di Kota Semarang tahun 2016 silam.
Setiap orang pasti memiliki keistimewaan, ia adalah bintang, ia adalah istimewa. Dan tidak semestinya, ada rasa minder karena setiap kita pasti luar biasa.
Setiap manusia diciptakan ke dunia ini oleh Allah SWT, pasti memiliki maksud dan tujuan dari langit. Agar terwujud maksud dan tujuan tersebut, Allah SWT telah menginstal software dalam diri manusia. Software yang dimaksud adalah bakat dalam diri, potensi diri, ataupun "tambang emas" yang masih terhimpun dalam diri. Tetapi banyak dari manusia tidak memahai bakat apa yang terpendam dalam dirinya dan bagaimana memaksimalkan dengan sebaik-baiknya.
Karena setiap kita adalah istimewa, maka galilah bakat apa yang terpendam dalam diri. Bakat bisa didefinisikan perilaku alami  yang dilakukan secara berulang dengan segenap pikiran dan perasaan yang pelakunya merasa bahagia, nyaman, bermanfaat bahkan jika dimaksimalkan akan menghasilkan uang. Sedangkan minat adalah ketertarikan seseorang terhadap sesuatu yang kuat, misalnya ia memilih bidang pekerjaan menjadi artis, guru, penulis dan sebagainya.
2. Â Bersyukur dengan apa yang ada dalam diri
Saya kok yakin, bahwa dengan terus bersyukur, maka kita akan lebih bahagia. Mengapa? Dengan terus berbahagia dengan apa yang ada dalam  diri sendiri, maka akan menguatkan rasa bahwa," saya istimewa, maka saya akan mengembangkan anugerah Ilahi yang melekat dalam diri saya."
Dengan rasa syukur kita akan semakin menyadari bahwa kesuksesan diri, pencapaian diri, harta, jabatan, ilmu yang didapat setelah mengembangkan personal brandingnya adalah titipan dan karunia Allah semata agar menjadi jalan beribadah kepadaNya.
Jadi branding yang melekat dalam diri, selalu akan membuat kita mengucapkan, "Alhamdulillah." Pun mencapaian kecil, selalu bermuara pada kalimat "alhamdulillah".
Dengan bersyukur kita akan selalu tersenyum dengan segala kondisi dan selalu memberikan yang terbaik kepada oranglain. Bukankah jika kita baik kepada orang lain akan menambah value dari personal branding kita.
Dengan bersyukur, kita akan menyadari bahwa Allah - lah yang Maha 'Alim. Artinya Allah yang maha mengetahui apa potensi dalam diri kita. Maka sepatutnya kita meminta petunjuk kepadaNya, bagaimana mengembangkan, dengan cara selalu bersyukur dari lubuk hati yang paling dalam.
3. Visi kebermanfaatan, membuat kita terus melangkah
Memiliki visi yang jauh ke depan, akan membuat kita konsisten dalam membuat roadmap atau tahapan pencapaian. Visi yang terbaik adalah value yang kita pegang kuat, jika kita terjatuh maka akan bangkit kembali. Maka bangunlah visi kebermanfaatan untuk orang banyak atau orang lain.  Jika  membangun personal branding karena kepentingan sesaat, yakinlah jika suatu hari anda kecewa atau memiliki hambatan yang membuat depresi, pasti akan terjatuh dan meninggalkan branding yang telah susah payah anda bangun.
Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain, demikian sabda Nabi Muhammad SAW. Visi kebermanfaatan akan membuat kita bahagia menjalani kehidupan, dan branding telah dibangun adalah branding"citra diri" karena ketulusan hati, bukan pencitraan yang berpura-pura "kamuflase".
4. Tingkatkan kompetensi
Hal ini berkaitan dengan pertanyaan, "ingin sebagai apa diri anda dikenal?". Apakah ingin sebagai youtuber, influencer, blogger, seller, dokter, guru, karyawan berprestasi dan sebagainya. Yang saya kemukakan tersebut, tentu berkaitan dengan minat anda. Ini adalah pilihan hidup anda. Tetapi jika bidang yang anda pilih untuk di-branding bersinergi dengan bakat terpendam yang sudah ter-instal, tentu mendorong anda untuk terus melakukannya setiap hari, dan tidak membosankan karena anda sangat mencintai bidang yang anda branding.
Setelah kita menentukan bidang yang menjadi bakat dan minat, maka saatnya membangun kompetensi. Tentunya dengan cara mengembangkan keilmuan baik berbayar atau gratisan. Di dunia maya tersebar banyak sekali pelatihan di berbagai bidang. Tinggal bagaimana anda memilih, tergantung anggaran, bukan?
Selain itu, berkomunitas dengan kumpulan orang dengan bidang yang sama juga akan menambah ilmu yang meningkatkan skill kita.  Saya yakin jika kita mencintai bidang tersebut tentu apapun akan kita lakukan agar kita memiliki kompentensi yang bagus. Misalkan anda ingin dikenal sebagai pedagang online yang sukses, agar meningkat omset, tentu anda akan belajar, mengikuti pelatihan,dan mencari strategi  bagaimana caranya agar anda menjadi seorang penjual yang ulung.
5. Bangun Reputasi
Saat ini kita berada di dunia digital. Â Banyak sekali kanal media sosial kita yang akan meningkatkan performa personal branding kita. Bolehlah kita eksis tanpa harus narsis. Tunjukkan aktivitas, citra diri yang positif berkaitan dengan bidang yang kita geluti di dunia maya maupun di media sosial.
Membangun reputasi juga berkaitan erat dengan membangun attitude. Attitude yang positif akan membangun citra positif pada diri kita. Jika attitude kita buruk tentu, orang lain akan menilai buruk dan tidak percaya pada kita. Misalkan penjual online yang narsisnya tidak terukur atau menulis memaki-maki di media sosial, pelanggan lambat laun akan enggan membeli dagangannya, walaupun kualitas produk bagus, pelanggan tentu akan memilih penjual yang ramah, baik dan enak diajak ngobrol dan sebagainya.
Maka saatnya anda membangun reputasi yang baik dan positif. Tentu akan sangat menunjang bidang dan kompetensi yang anda pilih untuk di-branding.
6. Tunjukkan Prestasi
Masyarakat atau pencari kerja tentu akan memilih mempercayai "orang dikenal sebagai apa", dari prestasi apa saja yang saat ini dimiliki dan  berapa jam terbang yang telah ia kerjakan. Perjalanan panjang harus dilalui agar bisa mendapatkan prestasi yang baik, butuh latihan yang rutin dan terus menerus.
Tunjukkan pada masyarakat sekitar atau tempat kerja kita walaupun kita memiliki prestasi yang baru sedikit.  Apalagi saat ini kita berada di dunia digital, anda bisa membuat konten-konten yang menggambarkan pencapaian di bidang yang menjadi bakat dan minat anda. Misalkan anda seorang pedagang online, bisa saja anda membuat status di instragram  dengan caption, "Alhamdulillah hari ini sold out. Stok 1000 pcs, ludes. Testimoni kak A , nyaman banget gamisnya lho ."
Prestasi yang anda capai walaupun sedikit, akan mengubah persepsi orang-orang di sekitar anda tentang diri anda.
Bagaimana mungkin anda akan dikenal sebagai "apa" jika anda tidak pernah menunjukkan prestasi anda.
Demikian pembaca yang baik, tulisan ini, semoga bermanfaat. Branding yang sedang anda bangun, jadikan sebagai ladang amal yang akan kita tunai dunia dan akhirat. Maka ini yang disebut dengan berkah. Setiap langkah kecil yang anda tapaki, akan menambah nilai kebaikan dan kebermanfaatan.
Sukses selalu....
Semarang, 15 Juni 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H