Mohon tunggu...
Uchti Syarafina
Uchti Syarafina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

a big dreamer.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Smart Citizen: Aspek Penting dalam Membangun Smart City

20 April 2021   10:20 Diperbarui: 20 April 2021   10:38 2077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Smart city telah banyak dibicarakan sejak lama dan sudah banyak kota seperti New York, Toronto dan Singapura yang telah menerapkannya. Sebenarnya, apa itu smart city?

Kota Cerdas atau smart city merupakan konsep yang dicetuskan oleh perusahaan IBM (International Business Machine Corporation) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya dengan menggunakan teknologi informasi (TI) dan analisis data untuk menghubungkan, memonitor, mengelola dan mengendalikan berbagai sumber daya yang dimiliki secara efisien. Untuk mewujudkan konsep smart city tersebut, dibutuhkan peran IoT atau Internet of Things. IoT itu sendiri merupakan suatu teknologi perangkat yang saling terhubung dan mampu mengirim data melalui jaringan tanpa membutuhkan interaksi antar manusia dan komputer. Dengan IoT,  maka konsep smart city dapat diimplementasikan ke dalam enam dimensi: Smart Government, Smart Economy, Smart Live, Smart Living, Smart People, dan Smart Mobility. 

Selain IoT dan teknologi yang mumpuni tadi, sebuah smart city juga membutuhkan satu aspek penting, yaitu smart citizen. Selain orang-orang yang menciptakannya, konsep smart city tidak akan berjalan baik tanpa adanya smart citizen atau warga yang cerdas. Smart citizen memainkan peran penting karena harus cukup cerdas untuk menyadari bahwa mereka bukan hanya penghuni semata, tetapi juga sebagai pemilik kota yang bertanggung jawab untuk menjaga kesejahteraan kota untuk memenuhi tujuan hidup dan untuk generasi yang akan datang. 

Untuk membentuk konsep smart citizen, warga negara perlu sosialisasi dan dibekali dengan teknologi komunikasi dan informasi. Selain itu, partisipasi sebagai warga secara individu dapat dilakukan mulai dari hal kecil, seperti mau mempelajari teknologi di rumah atau di kantor, belajar atau bekerja dengan aplikasi dan perangkat lunak yang disediakan smart city, menggunakan energi terbarukan di lingkungan rumah, terlibat dalam tata kelola dengan memanfaatkan layanan, memberikan pendapat serta umpan balik kepada pemerintah, menciptakan masyarakat sipil digital, dan terus berinteraksi dengan proses dunia baru. 

Bagaimana dengan Indonesia? Beberapa kota di Indonesia sendiri sudah coba menerapkan smart city, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali. Dengan diterapkannya konsep tersebut, diharapkan kesadaran kita sebagai warga negara untuk menuju smart citizen, dan besar harapan pula agar smart city dapat diintegrasikan di kota-kota Indonesia yang lain sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup warga negara Indonesia itu sendiri. 

Seperti pepatah dari George Mason, sebuah negara tidak lebih dari cerminan warganya; Semakin baik warganya, semakin baik negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun