Mohon tunggu...
Uswatun Khasanah
Uswatun Khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melemahnya Perekonomian di Kota Semarang Akibat Cuaca Ekstrem

14 Maret 2024   14:19 Diperbarui: 14 Maret 2024   19:32 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Badan Meteorologi, klimatologi dan geofisika (BMKG) telah mengeluarkan prakiraan kondisi cuaca buruk pada awal Ramadhan di beberapa wilayah di Jawa Tengah. Akibat kondisi cuaca buruk tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang bersiaga.

Beberapa hari terakhir Kota semarang di kepung banjir akibat dari cuaca ekstrem mulai dari turunnya hujan dengan intensitas yang cukup tinggi disetai angin kencang, dan petir.

Intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan banjir, tanah longsor dan pohon tumbang di beberapa wilayah dikota semarang,

Sejumlah titik di wilayah Kota Semarang terendam banjir dengan ketinggian air berkisar antara 15 hingga 80 sentimeter (cm). Diantaranya Stasiun Tawang, Jl. Raya Kaligawe (Depan RSI Agung -- Bawah tol) 20-50 cm, Padi Raya 50-60 cm, Jl. Gebanganom 70 - 80 cm,  Jl. Muktiharjo raya Kelurahan Muktiharjo Lor 30 - 70 cm, Wilayah RW 7 Kelurahan Kudu 15 - 20 cm, Jl. Sidorejo 3 Kelurahan Sambirejo 20 - 30 cm, Jl. Muktiharjo indah RW 15 Kelurahan Muktiharjo Kidul 15 - 20 cm, Jl. Jodipati Kelurahan Krobokan 15 - 40 cm, Jl. Sendang indah Kelurahan Muktiharjo lor 15 cm, dan Wilayah Kelurahan Tambakrejo 15 - 30 cm.

Selain banjir, kondisi cuaca ekstrem di Semarang juga menimbulkan bencana lain seperti tanah longsor dan pohon tumbang. Beberapa tanah longsor yang terjadi di Semarang antara lain tanah longsor area Sedangmulyo, Tanah longsor di wilayah Jl. Srikaton barat RT 2 RW 6 Kelurahan Purwoyoso, Tanah Longsor Jl. Jomblang Perbalan RT 1 RW 2 Kelurahan Candi, dan Longsor Lempongsari RT 6 RW 1 Kelurahan Lempongsari, Longsor di rumah di Kampung Baru RT 1 RW 15 Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari.

Pohon tumbang meliputi wilayah, seperti tanah putih, Jalan Fatmawati, Jalan Kokrosono, Jalan Raya Bojong, Jalan Ngablak Indah, Candi, dan Puri Anjasmoro Semarang.

Adanya banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang akibat cuaca ekstrem memiliki dampak negatif pada kegiatan perekonomian di Kota Semarang.

Dampak Cuaca Ekstrem Dalam Sektor Perekonomian Di Kota Semarang

Intensitas air yang cukup tinggi membuat beberapa wilayah di terendam banjir dan longsor, hal itu berdampak pada melemahnya sektor perekonomian di Kota Semarang, antara lain:

  • Penurunan Sumber Pangan

Semarang menjadi daerah lumbung padi di Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Grobogan, Kabupaten Demak, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Kendal. Saat ini di wilayah Semarang memasuki masa tanam padi, ada pula di beberapa wilayah di Semarang yang memasuki masa panen yang terdampak banjir. Tidak menutup kemungkinan para petani di Semarang mengalami gagal panen sehingga mengurangi cadangan pangan dalam negeri. Hal itu dapat mengganggu perekonomian di Kota Semarang dan menyebabkan penurunan sumber pangan.

  • Penurunnya Pendapatan

Penurunan pendapatan terjadi karena jumlah konsumsi masyarakat mengalami peningkatan sedangkan biaya produksi yang dikeluarkan jauh lebih besar daripada sebelumnya. Selain itu terdapat aktivitas industri yang terganggu mulai dari akses pekerja yang terhambat hingga kondisi tempat produksi yang rusak. Terjadinya hal itu dapat mengurangi produktifitas dalam kegiatan perekonomian sehingga menurunnya pendapatan.

  • Rusaknya Infrastruktur

Rusaknya infrasruktur dapat mengurangi kesejahteraan masyarakat, seperti terkendalanya akses transportasi, terkendalanya jaringan telemunikasi, dan terkendalanya pengelolaan energi serta air. Hal itu terjadi karena adanya biaya tambahan yang perlu dikeluarkan agar kegiatan perekonomian tetap berjalan.

  • Terganggunya Aktivitas Pendistribusian Antardaerah

Terganggunya kegiatan pendistribusian ke berbagai daerah karena akses menuju daerah tersebut terendam banjir. Aktivitas yang dibutuhkan untuk mendistribusikan barang dan jasa pun terhambat karena terkendala dalam transportasi dan komunikasi sehingga kurangnya efisiensi dalam kegiatan perekonomian.

Cuaca ekstrem yang terjadi dibeberapa wilayah di Jawa Tengah tersebut,mengakibatkan sejumlah titik wilayah di Kota Semarang terendam banjir.Selain banjir kondisi cuaca ekstrem juga menimbulkan tanah longsor dan pohon tumbang.Cuaca Ekstrem di Kota Semarang tersebut berdampak negatif pada sektor perekonomian. Hal ini terlihat dari penurunan sumber pangan,Menurunnya pendapatan, kerusakan infrastruktur, dan terganggunya aktivitas pendistribusian antardaerah.

Oleh: Uswatun Khasanah, Dwi Mirnawanti, dan Fitriany Isnah Aliah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun