Mohon tunggu...
Uswatun Nurul Safira
Uswatun Nurul Safira Mohon Tunggu... Penulis - Bismillah

...الانسان بالتفكير و الله بالتدبير

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tahapan Bermain menurut Piaget

19 Juni 2022   09:13 Diperbarui: 19 Juni 2022   09:15 12731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Social Play Games With Rules adalah jenis permainan yang menggunakan aturan-aturan yang berhubungan dengan cara berperilaku sosial, tahap ini terjadi pada anak-anak yang berusia sekitar 7-11 tahun yang sering disebut dengan permainan substansial fungsional. Anak pada tahap ini dapat memanfaatkan pemikiran/pemikiran objektif atau rasional dalam latihan bermainnya. Hal ini berkaitan dengan tata cara permainan dan strategi latihan bermain yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip permainan. Prinsip permainan untuk situasi ini disesuaikan dengan kemampuan anak-anak, karena aturan dianggap sederhana atau mungkin merupakan pengaturan oleh anak-anak sehingga anak-anak dengan sengaja tunduk pada aturan.

4. Games With Rules and Sports

Games With Rules and Sports adalah fase bermain ketika anak-anak berusia 11 tahun ke atas, anak-anak semakin menyukai permainan yang menggunakan standar dasar dan memiliki unsur olahraga. Bermain dan memanfaatkan permainan merupakan keputusan yang disukai oleh anak-anak karena ada unsur kejam yang memberikan kompensasi tinggi kepada anak-anak yang mahir dalam permainan tersebut. Kemudian, pada saat itu, olahraga adalah permainan dengan aturan standar atau juga semakin disukai oleh anak-anak pada tahap ini, penjelasannya hampir mirip atau mirip dengan permainan, sehingga anak-anak akan terus percaya harus melakukannya lagi dan lagi untuk mendapatkan seru.

Pemikiran Piaget mengenai fase perkembangan permainan ini menjadikan bahwa dalam bermain yang awalnya dilakukan hanya untuk mendapatkan kesenangan, setelah beberapa waktu mengalami perubahan makna dan alasan yaitu menjadi kesenangan tertentu serta kebutuhan untuk menang dan menang, serta menghasilkan produk akhir (hasil) yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun