Allah swt. menciptakan manusia dari segumpal darah, yang dimana terdapat 3 tahap dalam proses penciptaan manusia. Berdasarkan tafsiran Al-Arbain No. 4 Abdullah bin Mas'ud yang berbunyi :
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا
https://rumaysho.com/17128-hadits-arbain-04-mengimani-takdir-dengan-benar.html
Hadits tersebut menjelaskan bahwa, setiap anak cucu Adam akan dihimpun di perut ibundanya. Ketika 40 hari pertama yaitu proses pembuahan spermatozoa di dalam ovum (nuthfah). Lalu 40 hari setelahnya berbentuk embrio yang mulai terbentuk sel darah dan organ (alaqah). Dan dalam usia 4 bulan sudah berbentuk janin (mudhgah). Setelah itu Allah swt. mengutus malaikat untuk meniupkan roh kepada janin tersebut.
Ketika usia kandungan telah memasuki 4 bulan, Allah swt. telah menetapkan Qada dan Qadar yang baik kepada manusia. Semua ketetapan-Nya sudah tercatat di Lauhul Mahfuz. Terdapat perbedaan antara Qada dan Qadar yaitu :
Qada (takdir)
Merupakan ketetapan Allah yang berdasarkan pada ikhtiar mahkluk-Nya. Allah menetapkan Qada kepada manusia berupa amal perbuatan dan jalan hidupnya (bahagia atau sengsara). Qada atau takdir bisa diubah oleh manusia itu sendiri yaitu dengan ikhtiar atau usaha agar dapat mewujudkan doa-doa yang telah kita panjatkan. Ikhtiar dan doa juga harus diseimbangkan dan tidak boleh berat sebelah.
Doa tanpa ikhtiar adalah bohong,
Ikhtiar tanpa doa adalah sombong
Oleh karena itu, orang tua haruslah mendoakan kebaikan untuk anaknya dan diiringi dengan ikhtiar. Dijelaskan dalam Al-Arbain No. 10
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ المُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ المُرْسَلِيْنَ فَقَالَ {يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا} وَقَالَ تَعَالَى {يَا أَيُّهَا الذِّيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ} ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ: يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ ومشربه حرام وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ.رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Hadits tersebut menjelaskan bahwa makanan dan amal perbuatan berpengaruh kepada doa-doa yang dipanjatkan. Orang tua dalam hal ini juga harus merealisasikan doanya dalam bentuk ikhtiar, misalnya jika orang tua ingin anaknya itu menjadi anak yang shaleh maka mereka juga harus mengajarkan anaknya mengaji, sholat dan mencontohkan hal yang baik kepada anaknya.
Qadar
Merupakan ketetapan Allah yang ditetapkan tanpa campur tangan mahkluk-Nya. Qadar tidak dapat diubah sekalipun kita telah berikhtiar dan berdoa dengan sekuat tenaga. Karena Qadar merupakan hal yang pasti terjadi dan tidak seorangpun bisa merubahnya kecuali atas izin Allah. Contohnya yaitu rezeki dan ajal seseorang. Allah berfirman di dalam QS. Al-Araf (7) : 34
Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.
Walaupun begitu tidak ada salahnya kita tetap berdoa kepada Allah, misalnya meminta dipanjangkan umurnya. Karena umur, rezeki, dan jodoh sudah diatur oleh Allah swt. Tugas kita berdoa yaitu agar kita bisa bertemu dengan takdir baik yang telah Allah berikan kepada kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H