Berdasarkan proses pembelajaran di kelas ketika materi teks puisi, dapat menggunakan gaya belajar sesuai masing-masing siswa. Walaupun menggunakan gaya belajar yang berbeda-beda, tetapi hal tersebut juga dapat dilakukan di dalam kelas yang sama. Peran guru dibutuhkan disini, dimana guru harus memahami karakteristik siswa yang diajarkan. Dapat dilakukan dengan membagi proses kegiatan pembelajaran selama satu semester. Hal tersebut dilakukan agar tidak adanya kesenjangan antara siswa dan guru dapat mengajarkan materi sesuai dengan kebutuhan siswa sesuai gaya belajarnya.
Adapun gaya belajar yang cenderung dengan tiga acara, yakni gaya belajar yang cenderung dengan cara visual, auditori, atau kinestetik. Acuan guru adalah asesmen awal, apabila gaya belajar visual yang ditandai dengan belajar melihat gambar atau menyaksikan video. Hal tersebut, dalam materi teks puisi, siswa dapat menyaksikan video puisi yang diputarkan oleh guru.Â
Selanjutnya, gaya belajar auditori ditandai dengan belajar dalam mendengarkan sesuatu, salah satunya mendengarkan audio atau instruksi verbal. Seperti yang dipaparkan dalam teks puisi, siswa dapat mendengarkan sound, salah satu rekaman suara  yang membacakan puisi.  Terakhir, gaya belajar kinestetik yang ditandai belajar dengan aktivitas fisik dan keterlibatan secara langsung, bergerak, merasakan, atau mengalami sesuatu sendiri. Dapat dibuktikan dalam materi teks puisi, siswa dapat mempraktikkan ke depan kelas, dan mencoba secara langsung cara membuat atau menulis teks puisi.
Evaluasi pembelajaran yang terjadi dalam pembelajaran berdiferensiasi pada materi teks puisi memang menimbulkan banyak sekali pro kontra. Dimana, pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa memang lebih baik, karena dapat diterima dengan baik oleh siswa. Namun, ternyata hal tersebut menimbulkan kesenjangan dalam proses pembelajaran. Maka, di sini peran pengajar sangat penting dibutuhkan, pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan siswa tetapi tidak dengan memisahkan siswa berdasarkan gaya belajarnya.Â
Pembelajaran yang diterapkan bisa seperti pada umumnya, dengan menggunakan beberapa media, baik secara visual, auditori, dan kinestetik. Pengaruh adanya asesmen pada pembelajaran berdiferensiasi adalah memetakan kemampuan siswa secara tepat. Karakteristik dapat diketahui melalui asesmen, maka pendidik data menentukan dan memilah metode atau model yang dapat digunakan pada pembelajaran berdiferensiasi sehingga siswa dapat menyesuaikan materi sesuai dengan kamampuan siswa masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H