Mohon tunggu...
Uswatun Hasanah
Uswatun Hasanah Mohon Tunggu... Guru - Main volly, rebahan, horor

Main volly

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori psikososial menurut Erik Erikson

18 Januari 2025   13:33 Diperbarui: 18 Januari 2025   12:33 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Erik Erikson, seorang psikoanalis terkenal, mengajukan teori yang sangat berpengaruh tentang perkembangan kepribadian manusia. Teori ini menekankan bahwa perkembangan manusia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor biologis, tetapi juga oleh faktor sosial dan budaya. Erikson membagi perkembangan manusia menjadi delapan tahap, di mana setiap tahap dikaitkan dengan konflik psikologis yang unik.

8 Tahap Perkembangan Psikososial menurut Erik Erikson

 * Kepercayaan Dasar vs. Ketidakpercayaan Dasar (0-1 tahun):

   * Konflik: Bayi belajar mempercayai orang tua dan lingkungannya atau sebaliknya, merasa tidak aman dan tidak percaya.

   * * Contoh: Bayi yang sering diberi makan, digendong, dan dihibur akan mengembangkan rasa percaya. Sebaliknya, bayi yang sering diabaikan akan cenderung tidak percaya pada orang lain.

 * Otonomi vs. Rasa Malu dan Ragu (1-3 tahun):

   * Konflik: Anak-anak mulai mengembangkan kemandirian atau sebaliknya, merasa malu dan ragu pada kemampuan diri.

   * * Contoh: Anak yang didorong untuk mencoba hal-hal baru akan mengembangkan rasa percaya diri. Sebaliknya, anak yang terlalu sering dilarang akan merasa malu dan ragu.

 * Inisiatif vs. Rasa Bersalah (3-6 tahun):

   * Konflik: Anak-anak mulai menunjukkan inisiatif dan rasa ingin tahu atau sebaliknya, merasa bersalah atas tindakan mereka.

   * * Contoh: Anak yang diberi kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungannya akan mengembangkan rasa inisiatif. Sebaliknya, anak yang sering dimarahi akan merasa bersalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun