Mohon tunggu...
Uswatul Kharimah
Uswatul Kharimah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa FKIP UNIVERSITAS MATARAM

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

“Maria” Sebuah Desa yang Damai

15 April 2015   06:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:05 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kabupaten/Kota Bima merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan tingkat kriminalitas tinggi. Namun siapa sangka, di Kab Bima ada satu perkampungan bernama desa Maria, Kecamatan Wawo, yang selalu damai dan tidak pernah ada tindakan kriminal sekecil apapun.

Di sana tidak pernah ada pencurian, tawuran atau tindak kriminalitas dalam bentuk apapun. Masyarakat Desa Maria masih memegang teguh adat mereka. Motto orang Bima yaitu “Maja Labo Dahu”yang artinya (takut dan malu) benar-benar diterapkan dan masih dipegang teguh oleh masyarakat setempat.

Kalaupun ada warga yang melakukan kriminalitas di luar Desa Maria, ia akan menerima sanksi sosial keras dari penduduk Desa Maria.

Jika ada pendatang baru, mereka juga dituntut untuk menyesuaikan adat dan kebiasaan warga Desa Maria. Penduduk warga Desa Maria seluruhnya muslim dan tidak ada warganya yang non muslim. Mereka berjumlah lebih kurang 106 kepala keluarga.

Selain kehidupan yang penuh dengan kedamain, Warga Desa Maria juga memiliki lumbung padi atau umalengge yang tersentral. Umalengge tersebut diletakkan di tempat yang tinggi di kawasan tersebut. Sehingga padi-padi yang disimpan, aman dari banjir dan gangguan tikus. Meskipun tidak diawasi, warga biasanya mengambil beras seperlunya saja.

"Memang tidak diawasi, tetapi kalau ada yang bolak-balik ngambil padi terus, jadi bahan gunjingan warga. Mereka mendapat sanksi sosial semacam itu," kata Fitri

Budaya Desa Maria itu cukup terkenal di kalangan masyarakat Bima. Mereka juga tak pernah mengusik kampung yang penuh kedamaian itu.

"Memang di sana suasananya adem, warganya tidak ada yang panas. Mereka tak peduli dengan keributan di luar," ujar warga asal Dompu, Chandra Komala.

Tim ahli sosial budaya, Juwita Rustiyani mengatakan, budaya kepedulian lingkungan di Desa Maria sangat bagus untuk ditiru. Warganya masih menerapkan sanksi sosial, sehingga tercipta kedamaian di desa yang terletak di puncak bukit tersebut. Mereka tak terusik meski sekelilingnya banyak aksi kriminalitas.

"Kepedulian lingkungan akan menciptakan suasana yang damai. Ini poin yang sangat penting, kultur yang harus ditanamkan di kalangan masyarakat. Karena sekarang sudah luntur," ucap Juwita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun