Literasi, kata yang sekarang tengah naik daun terutama di Dunia Pendidikan, sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru kita kenal, melainkan barang lama yang sudah kita kenal, sebelum kita duduk di bangku Sekolah, hanya saja bahasanya yang berbeda tapi maknanya sama. Lantas apa itu literasi? Setelah ditelusuri di Kamus Besar Bahasa Indonesia literasi ternyata kegiatan membaca dan menulis.Â
Penulis percaya bahwa mayoritas masyarakat Indonesia pasti sudah pernah melakukan kegiatan literasi. Namun, yang menjadi pertanyaan apakah kegiatan literasi itu memberikan manfaat atau tidak, dilakukan secara berkelanjutan atau tidak dan sudah membudaya atau belum? Untuk jawabannya dapat kita tanyakan pada diri kita sendiri, karena penulis pikir tidak semua pembaca mempunyai jawaban yang sama dengan penulis. Jadi penulis mengajak para pembaca untuk berdiskusi dengan dirinya, sudah sejauh mana budaya literasi tertanam pada diri kita.Â
Sudah kita bahas sebelumnya bahwa kegiatan literasi pada dasarnya bertumpu pada dua kegiatan yaitu membaca dan menulis, sebelum penulis membahas lebih lanjut tentang potret literasi yang ada di Indonesia dan gerakan literasi yang penulis ikuti, penulis akan sedikit memberikan gambaran terlebih dahulu tentang manfaat literasi bagi setiap individu.Â
Penulis akan membahas terlebih dahulu tentang kegiatan membaca. Mengingat kata membaca penulis teringat akan kata-kata mutiara yang sering menjadi slogan yaitu membaca membuka jendela dunia, jika mengulik kalimat tersebut tersirat pesan bahwa kunci untuk melihat dunia adalah membaca.Â
Sedangkan penulis mempunyai persi lain tentang makna membaca, menurut penulis membaca adalah kunci menaklukan Dunia, karena dengan banyak membaca, maka akan banyak yang kita ketahui, setelah kita tahu maka kita akan berusaha memahami bagaimana melakukan aksi yang sudah direncanakan untuk menaklukan Dunia. Oke, penulis akan kembali melanjutkan tentang manfaat dari membaca agar para pembaca lebih semangat untuk membaca dan lebih cerdas dalam memilih dan memilah bacaan.Â
Selain mampu menambah pemahaman dan wawasan. Ternyata membaca juga mampu memperdalam pola pikir kita serta menjadi stimulus untuk kita para pembaca menjadi pribadi yang lebih bijak, caranya yaitu menjadi pembaca yang bijak pula. Untuk para pembaca yang bercita-cita menjadi public speaking.
Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan public speaking yaitu dengan cara banyak membaca agar pembendaharaan kata yang pembaca miliki bertambah banyak, supaya pembendaharaan kata yang kita miliki tidak membeku dalam otak, maka cara mencairkannya yaitu dengan menyampaikannya lewat tulisan ataupun lisan, buat yang suka menyampaikannya lewat lisan dapat dilakukan dengan cara diskusi atau mungkin menjadi pembicara dan jangan lupa sampaikan dengan cara yang baik dan benar.Â
Manfaat kegiatan literasi selanjutnya yang akan kita bahas yaitu menulis, kalau menurut penulis, menulis sendiri merupakan buah hasil dari membaca atau dapat kita sebut sebagai bentuk tindak lanjut dari kegiatan membaca. Sepertihalnya yang sudah penulis sampaikan sebelumnya, supaya bacaan kita tidak membeku maka perlu dicairkan dan salah satu cara mencairkannya yaitu menuangkannya lewat tulisan. Jika membaca merupakan kunci menaklukan Dunia, maka dengan menulis kita dapat membuat dunia yang kita inginkan, walaupun hanya berupa fiksi atau sebuah harapan yang belum tahu kapan akan terwujud, setidaknya apa yang kita inginkan dapat terealisasi lewat tulisan.Â
Penulis akan kembali melanjutkan tentang manfaat menulis dan penulis juga percaya, bahwa para pembaca sudah tahu banyak tentang manfaat menulis. Namun kali ini, penulis akan menuliskan manfaat menulis yang penulis rasakan dan ketahui. Ternyata selain mampu mengasah pemahaman, manfaat menulis yang penulis rasakan adalah menenangkan pikiran dan ada kepuasan tersendiri ketika tulisan kita selesai. Selain itu, ada manfaat menulis yang perlu kita ketahui bersama-sama yaitu sebagai ladang ibadah yang mampu menjadi amal jariah.Â
Namun jangan salah, menulis juga dapat menjadi dosa jariah jika tulisan yang kita sampaikan bertentangan dengan syariat islam atau menginspirasi para pembaca untuk melakukan hal diluar syariat islam. Menjadi amal jariah atau dosa jariah, itu tergantung isi tulisan yang disampaikan. Baiklah, setelah membahas manfaat literasi, sekarang saatnya penulis memberikan informasi tentang permasalahan literasi yang ada di Indonesia.Â
Menurut hasil penelitian Programme for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2012 Budaya Literasi masyarakat Indonesia berada pada urutan ke-2 terburuk dari 65 Negara, yang berarti Indonesia berada diposisi 64, dengan kata lain Budaya Literasi Indonesia berada dalam kondisi buncit karena kompleksitas masalah dan ternyata data statistik UNESCO tahun 2012 senada dengan hasil penelitian PISA.Â