Mohon tunggu...
Uswah Kumala
Uswah Kumala Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🙂
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

broken crayons still color

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Cara Mengurangi Stres Kerja

27 Oktober 2021   16:29 Diperbarui: 3 November 2021   19:39 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perusahaan dengan sumber daya manusia yang efektif dan efisien akan membuat perusahaan maju dan berkembang pesat. Dalam rangka mencapai tujuan perusahaan agar efektif dan  efisien  karyawan  harus  bekerja  keras, pekerjaan  yang  banyak  dan  berat  dari  atasan  bisa  menyebabkan  stress  kerja,  apalagi  belum selesai  pekerjaan  yang  lama,  tetapi  ditambah lagi  dengan  pekerjaan  yang  baru. Pekerja di kota-kota besar mengalami stres di tempat kerja hampir setiap hari. 

Orang-orang di kota-kota besar seperti Jakarta sebagian besar merupakan urbanis dan industrialis yang selalu disibukan dengan deadline penyelesaian tugas, tuntutan peran ditempat kerja yang semakin beragam dan terkadang lingkungan tempat kerja yang saling bertentangan. Masalah keluarga, terlalu banyak pekerjaan, dan banyak tantangan lainnya yang membuat stres menjadi faktor yang tak terhindarkan.

Karyawan sering dihadapkan pada berbagai masalah dalam perusahaan sehingga sangat tidak mungkin untuk tidak terkena stres. Stres pekerjaan dapat diartikan sebagai tekanan yang dirasakan karyawan karena tugas-tugas pekerjaan tidak dapat mereka penuhi. 

Artinya, stres muncul saat karyawan tidak mampu memenuhi tuntutan pekerjaan. Kurangnya waktu untuk menyelesaikan tugas, tidak ada dukungan fasilitas untuk menjalankan pekerjaan, tugas-tugas yang saling bertentangan, merupakan contoh pemicu stres.

Stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan ketidakseimbangan fisik dan psikologis yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan keadaan karyawan. Dalam hal ini, tekanan tersebut disebabkan oleh lingkungan kerja dimana karyawan tersebut bekerja (Veithzal, 2004:516).

Stres juga dapat diartikan sebagai tekanan, ketegangan, atau gangguan yang tidak menyenangkan. Jadi untuk dapat mendefinisikan stres secara tepat, haruslah dilihat dari kasus perkasus yang terjadi pada penderitanya. Dengan demikian, penanganan terhadap stres dapat dipilih yang paling sesuai dan tepat berdasarkan keadaan penderitanya.

Jenis-Jenis Stres

Stres tidak selalu merupakan hal yang buruk, tetapi sering dibahas dalam konteks negatif, karena stress memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan potensi hasil. Misalnya, banyak ahli memandang tekanan sebagai beban kerja yang berat dan tenggat waktu yang mepet sebagai tantangan positif untuk meningkatkan kualitas kerja. Stres bisa positif bisa negatif. Stres bisa positif atau negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang terkait dengan tantangan di lingkungan kerja, bekerja secara berbeda dari stres hambatan atau stres yang mencegah pencapaian tujuan. Terkadang memang dalam satu organisasi sengaja diciptakan adanya suatu tantangan, yang tujuannya membuat karyawan lebih termotivasi untuk segera menyelesaikan pekerjaannya yaitu dengan cara memberikan waktu yang terbatas.

Berney dan Selye (Dewi, 2012:107) menjelaskan ada empat jenis stres:

  • Eustres (good stress). Merupakan stress yang menimbulkan stimulus dan kegairahan, sehingga memiliki efek yang bermanfaat bagi individu yang mengalaminya. Contohnya Seperti: tantangan yang muncul dari tanggung jawab yang meningkat, tekanan waktu, dan tugas berkualitas tinggi.
  • Distress. Merupakan stres yang memunculkan efek yang membahayakan bagi individu yang mengalaminya seperti: tuntutan yang tidak menyenangkan atau berlebihan yang menguras energi individu sehingga membuatnya menjadi lebih mudah jatuh sakit.
  • Hyperstress. Yaitu stress yang berdampak luar biasa bagi yang mengalaminya. Meskipun dapat bersifat positif atau negatif tetapi stress ini tetapsaja membuat individu terbatasi kemampuan adaptasinya. Contoh adalah stres akibat serangan teroris.
  • Hypostress Merupakan stress yang muncul karena kurangnya stimulasi. Contohnya, stres karena bosan atau karena pekerjaan yang rutin.

Cara-Cara Mengurangi Stress

  1. Tariklah Nafas Dalam-Dalam

Cara pertama yang bisa kamu coba ketika stres di pekerjaan menghampiri adalah, bernafaslah dalam-dalam. Karena pada saat stres, tubuh kamu cenderung bernafas lebih cepat dari biasanya. Cara ini dapat membuat tubuh kamu rileks dan mengurangi tingkat stres kamu. Coba lakukanlah cara ini berulang kali.

2. Mendengarkan Musik

Jika sedang penat dengan pekerjaan, ambilah waktu sejenak, lalu dengarkan musik favoritmu. Dengarkanlah selama 15 menit sampai 30 menit untuk meningkatkan konsentrasi kamu. Cobalah dengarkan Musik tanpa lirik, karena music jenis ini adalah jenis yang paling ideal untuk menurunkan tingkat stres.

3. Gunakan Waktu Istirahat Dengan Efektif

Memanfaatkan sela-sela waktu istirahat salah satu cara mengurangi stres kamu ditempat kerja. Saat istirahat tiba, sempatkan diri kamu untuk keluar kantor mencari jajanan atau sekedar nongkrong di tempat makan bersama rekan kerja lain. Selain membantu kamu membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja lain, kegiatan ini juga dapat membuat kamu sejenak melupakan rutinitas pekerjaan dan tekanan yang mungkin sedang kamu hadapi.

4. Liburan Bisa Menjadi Solusi

Cara lain dalam mengatasi stres kerja adalah liburan. Siapa yang tidak suka pergi liburan? Pastinya semua orang suka pergi liburan. Ketika stress kerja melanda, cobalah mulai mencari tiket pesawat atau memesan kamar hotel di sebuah destinasi liburan yang sesuai dengan Anda. Sisihkan uang Anda untuk liburan agar bisa sedikit merasakan refreshing serta lepas sebentar dari pekerjaan yang ada. Saat liburan, lakukan semua hal yang Anda sukai. Jangan menahan diri dan jangan pula memikirkan pekerjaan Anda. Tinggalkan seluruh beban kerja dan tekanan pekerjaan Anda di kantor. Dengan liburan di saat yang tepat, stress kerja bisa hilang seketika sehingga Anda bisa kembali masuk kantor dengan pikiran yang lebih jernih.

5. Perhatikan Pola Makan dan Pola Tidur

Selain melihat sisi lain dari pekerjaan Anda, sebaiknya perhatikan juga pola makan dan pola tidur. Dengan kesibukan yang ada sebagai seorang karyawan, ada efek negatif yang terpengaruhi dari hal tersebut, yaitu pola makan dan pola tidur. Waktu tidur Anda yang berharga akhirnya tidak bisa dijalankan dengan baik. Anda hanya bisa tidur sebentar saja dan akhirnya dapat memicu stres kerja. Selain itu pola makan yang buruk juga muncul secara alami. Anda tidak memperhatikan apa saja yang Anda makan. Yang penting bisa kenyang. Dengan pemikiran seperti itu, maka stress bisa dengan mudah datang. Oleh karena itu, demi menjaga kesehatan mental, sebaiknya Anda mengubah pola tidur dengan tidur lebih cepat daripada biasanya. Asupan makan pun juga harus diperhatikan. Kurangi gorengan dan terus konsumsi buah serta sayur agar asupan nutrisi untuk tubuh bisa terpenuhi dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun