-----------
Saat Tomi sudah dewasa, berusia 21 tahun, ia lulus kuliah di Fakultas Sains dan Biologi. Ia pun bergabung bersama Bos ( Orangutan Foundation) untuk penyelamatan orang utan dan membantu program kampanye tentang perlindungan ke beberapa kota besar di Indonesia. Kampanye tersebut bertujuan, agar tidak ada lagi pembunuhan terhadap orang utan, perdagangan ilegal dan lain-lain, karena orang utan termasuk hewan yang harus di lindungi, mengingat populasinya setiap tahun terus mengalami penurunan.
      Lama tidak pulang ke rumah, akhirnya Tomi pulang usai program kampanyenya. Ayah dan ibunya yang sudah tua menyambut bangga dan bahagia anaknya depan rumah saat sore hari. Matahari sudah mau terbenam, cahaya keemasan gelap menghiasi bumi dan langit. ''  Aku sangat bangga padamu nak! '' Ayahnya memeluk anaknya dengan erat penuh kasih sayang sembari memejamkan mata.Â
      '' Terimakasih yah, terimakasih sudah memberikanku pengalaman yang luar biasa. '' Tomi mengeluarkan air mata.
      '' Terimakasih juga sudah mengajari ayah, arti dari berpikir dengan hati, kamu tidak akan sia-sia, jika terus menyimpan rasa ini dengan baik dalam jiwamu. ''
      '' Ayah. '' Tomi tambah erat memeluk ayahnya. Akhirnya merekapun melepaskan pelan pelukan tersebut saat mamanya mengajak masuk untuk makan bersama. Akhirnya matahari pun telah terbenam dan langit menjadi sedikit gelap. Â
~ Selesai ~
Â
Ditulis Oleh Ahmad Yusuf
Serpihan salah satu 16 cerita Dari buku baru saya ( Cerita Rakyat: Tuan Borneo )Â
Email: Usuppublish@gmail.com