Mohon tunggu...
Usup
Usup Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Konten

Saya Usup, sebagai penulis atau novelis. Saya suka menulis dan kini saya aktif menulis, tergabung dari Getcraft sebagai marketplace, wadah bagi creator untuk memasarkan karyanya. Saya menulis tiga novel saat ini, dan tahun ini novel saya kembali terbit judulnya, #Inilahtantangankita Travel story

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ramanujan Ahli Matematika, Si Jenius India

5 Juli 2020   17:38 Diperbarui: 5 Juli 2020   17:40 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

NAMA LENGKAP: Srnivsa Aiyangr Rmnujam 

Lahir 22 Desember 1887 dan meninggal diusia 32 tahun, 26 April 1920, akibat suatu penyakit yang telah di deritanya semenjak di London.

Dia dilahirkan dan dibesarkan di Erode, Tamil Nadu. Ramanujan pertama kali mengenal matematika di usia 10 tahun. Semenjak kecil dia telah menunjukkan bakat alaminya yaitu dengan menguasai trigonometri tingkat mahir yang dikarang oleh S.L. Loney pada usia 12 tahun. Pada usia 17 tahun Ramanujan melakukan penelitian dalam bilangan Bernoulli dan konstanta Euler-Macheroni.

Ramanujan mendapat beasiswa pertama kali di Government College di Kumbakonam. Kemudian dia pindah ke universitas lain karena ketertarikannya yang lebih pada matematika. Antara tahun 1912-1913 dia mengirim contoh-contoh dari teorema-teorema yang dikembangkannya ke Universitas Cambridge. Hanya G.H. Hardy yang mampu mengenal hasil karya Ramanujan yang brilian.

Kemudian dialah yang mengundang Ramanujan untuk bekerja di Cambridge. Pada tahun 1916, Ramanujan diberikan gelar BA karena penelitiannya (gelar ini di kemudian hari diganti menjadi PhD) oleh hasil tulisannya dalam bilangan-bilangan komposit dan dipublikasikan di Jurnal London Mathematical Society. Pada tahun 1917 dia diangkat menjadi anggota London Mathematical Society dan kemudian menjadi Fellow dari Royal Society pada tahun 1918 oleh karena tulisannya dalam fungsi eliptis dan teori bilangan.

Oleh karena masalah kesehatan yang dideritanya, dia kembali ke Kumbakonam India pada tahun 1919 dan akhirnya meninggal di usia 32 tahun di kampung halamannnya.

Ceritanya ini juga telah dijadikan film biografi yang sangat luar biasa, bagi pengamat seni, berjudul -  The Man Who Knew Infinity - film ini terbit perdana ditahun 2015. Dari Ramanujan, sekali lagi, kita diajarkan untuk berpikir rendah hati dalam bidang kita, memercayai diri sendiri maupun orang lain, bahwa kita layak ditempatkan pada satu tempat yang bersuhu hangat.

Spritual, dari sini juga kita diajari, mendekatkan diri pada tuhan, karena, hanya tuhan yang bisa memberikan sesuatu, dan cara kita menjalankan dengan belajar, lalu diberika pengalaman pahit. Seperti Ramanujan, dia bukan orang kaya, dia bukan orang berpendidikan, tapi dia bisa mengukir sejarahnya, dan India bangga memilikinya. Ramanujan, menjadi salah satu inspirasi dunia, karena perjalanan hidupnya, bacgroundnya menjadi jendela orang lain, untuk menatap jalan yang sama. 

Selain film, banyak juga artikel dipublish tentangnnya, buku-buku, short movie dan dokumentar. Julukan yang pantas untuk dia, SI JENIUS INDIA. Sampai sekarang, namanya abadi di Inggris dan India, Ramanujan, paling sering disebut-sebut disetiap universitas Inggris.

Writers- Usup

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun