Mohon tunggu...
Nar
Nar Mohon Tunggu... Editor - dewi

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tak Tahan Polusi Jakarta, Saya Pilih Jadi ODGJ

20 Januari 2025   05:10 Diperbarui: 20 Januari 2025   05:10 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Inilah alasan utama yang membuat teman saya akhirnya memilih menjadi TKI. Sebab dengan ijazah yang sama, ia bisa bekerja dengan gaji berkali-lipat dari lulusan S1 di negeri sendiri.

Macet!

Dulu saya sering banget melihat adegan sinetron di mana salah satu karakternya mengeluh mengenai Jakarta yang macet. Saya kira mengeluh soal kemacetan itu hanya basa-basi saja.

Ternyata oh ternyata, macetnya Jakarta sangat luar biasa. Saya merasa hidup saya hanya habis di tempat kerja dan di jalanan. Saya juga merasa seperti robot, bukan lagi manusia yang butuh ketenangan jiwa.

Kesenjangan yang Membuat Marah

Entah kenapa Jakarta sukses membuat saya sangat pesimis dengan negeri ini. Betul, sebagai orang kampung saya memang terkesima dengan bangunan-bangunan tinggi yang tidak ada di tempat lain.

Namun saya miris melihat kesenjangan yang ada dan dinormalisasi dengan kata-kata "Jakarta memang begini bung!" Di satu sisi jalan, saya bisa melihat orang-orang mengendarai mobil milyaran rupiah, sementara di sisi jalan yang lain, ada pengemis dengan pakaian compang-camping. Benar-benar tidak habis pikir.

Sulit bagi saya membiasakan diri dengan hal itu. Apalagi, saya tahu betul saya bisa bernasib mengenaskan seperti mereka yang hidupnya terlunta-lunta. Karena kegilaan itulah, akhirnya saya memutuskan menjadi ODGJ sementara teman saya menjadi TKI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun