Mengejar kebahagiaan adalah hak hidup setiap orang, sama pentingnya dengan hak untuk hidup dan mendapatkan kebebasan. Definisi kebahagiaan telah lama dirumuskan oleh manusia sejak zaman yang lampau,dan kebahagiaan yang didasarkan pada pengejaran sepanjang hidup akan tujuan-tujuan yang bermakna adalah kunci kehidupan yang baik. Bahagia adalah ketika seseorang berhasil mencapai tujuan yang dimiliki. Dan kebahagiaan muncul dari dilakukannya aktivitas-aktivitas hidup tertentu.
Penentu kebahagiaan:
1.Kebahagiaan dan Status Finansial
Status finansial sangat berkorelasi dengan kepuasan hidup bagi siswa di negara-negara miskin ketimbang mereka yang ada di negara kaya. Lebih jauh, orang-orang di negara kaya secara umum lebih bahagia ketimbang mereka yang ada di negara miskin. Studi dalam negara pun tentang hubungan antara pendapatan dan well-being menunjukkan bahwa kategori status ekonomi/ pendapatan dengan well-being pada keluarga miskin ketimbang keluarga yang sejahtera.
2.Kebahagiaan dan Status Marital
Penelitian yang dilakukan di negara-negara Barat menunjukkan bahwa pria dan wanita yang sudah menikah merasa lebih bahagia ketimbang mereka yang tidak menikah (tidak pernah menikah, bercerai, atau hidup terpisah). Hubungan antara well-being dan pernikahan terjadi di semua usia, level pendapatan dan pendidikan, dan latar belakang rasial-etnis. Kualitas pernikahan pun berhubungan positif dengan well-being seseorang.
3.Kebahagiaan dan Hubungan Sosial
Dalam kehidupan mahasiswa yang paling bahagia, ditemukan bahwa kualitas kesehatan mental dan hubungan sosial yang baik muncul secara konsisten dalam hidup mahasiswa tersebut.
Berikut adala beberapa langkah yang dapat dilakukan guna meningkatkan kebahagiaan dalam hidup, diantaranya :
-Sadari bahwa kebahagiaan bukan bersumber dari kesuksesan karena kesuksesan bukan jaminan bagi kebahagiaan yang bertahan lama.
-Ambil kendali atas waktu kita dengan menggunakannya secara bijak. Buat target keseharian untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Apa yang dikerjakan sedikit demi sedikit, hari demi hari, akan menjadi sesuatu yang besar dalam setahun.
-Berperilaku bahagia karena perilaku dapat mempengaruhi emosi. Meskipun sedih, tetap berusaha untuk tersenyum yang jika orang melihat kita, orang akan merasa lebih baik. Meskipun kenyataannya adalah sebaliknya, berperilakulah secara optimistik dan penuh penghargaan diri.
-Cari pekerjaan dan kesenangan yang memberdayakan keterampilan kita. Orang yang bahagia berada dalam zona flow di mana mereka terserap dalam aktivitas yang menantang tanpa merasa kewalahan.
-Berolahraga. Olahraga tidak haya mendukung kesehatan dan energi, tetapi juga dapat membantu mengatasi depresi ringan dan kecemasan.
-Beristirahat dengan cukup. Waktunya beristirahat, beristirahat. Kurang beristirahat menyebabkan kelelahan, kurangnya kewaspadaan, dan mood yang murung.
-Beri prioritas pada hubungan yang dekat. Sahabat adalah penolong di kala sulit. Karena itu, penting untuk memelihara pertemanan dengan berperilaku baik, saling berbagi, beraktivitas bersama, dan menunjukkan afeksi bahka kita bahagia bersama mereka.
-Berfokus melampaui diri sendiri. Kebahagiaan meningkat dari kesukaan menolong orang lain. Berbuat baik menimbulkan rasa senang.
-Buat jurnal terima kasih. Setiap hari kita merefleksikan hal-hal positif apa yang sudah terjadi atau dimiliki dan berterima kasih dapat mengalami semua itu.
-Pelihara diri spiritual. Bagi banyak orang, keimanan adalah pendorong keinginan berbuat baik pada komunitas, berfokus melampaui diri sendiri, dan merasakan adanya tujuan, serta sumber tujuan hidup. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang religius lebih bahagia dan mereka lebih baik dalam menghadapi krisis.
# Psikologi Positif
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H