Mohon tunggu...
666
666 Mohon Tunggu... Mahasiswa - 666

666

Selanjutnya

Tutup

Horor

6 enam enam

6 Oktober 2022   12:23 Diperbarui: 24 September 2024   02:54 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

enam enam enam 666 cerita timun mas

Mbok Srini selalu ingin mempunyai anak.
 Namun, impiannya tersebut tidak pernah menjadi kenyataan.
 Dan sekarang saya tidak punya suami, kemungkinan punya anak hilang dengan sendirinya.
 Mbok Srini tidak punya pilihan selain menunggu keajaiban terjadi padanya yang memungkinkannya memiliki anak.
 Setiap pagi, siang dan sore, Mbok Srini  berdoa kepada Tuhan agar menjenguknya dan mengabulkan seorang anak kepada Mbok Srini.
   Lalu pada suatu malam  Mbok Srini bermimpi tentang seorang raksasa.
 Raksasa itu menyuruhnya untuk mengambil bungkusannya dari bawah pohon besar di hutan tempat dia selalu mencari kayu bakar.
 Maklum, saat Mbok Srini bangun di pagi hari, dia bingung dengan arti mimpinya.
 Dengan banyaknya pertanyaan dan rasa penasaran, Mbok Srini berkelana lebih jauh ke dalam hutan untuk mengejar perasaannya.
 Sesampainya di hutan, dia mencari bungkusannya di bawah pohon besar.
 Paket yang sama persis dengan yang muncul dalam mimpiku tadi malam.
  Mbok Srini sebenarnya berharap menemukan bayi dalam bungkusan yang ditemukannya, namun yang ditemukannya hanyalah sebutir biji mentimun.
 Hatinya  kecewa dan  sedih.
 Tiba-tiba seorang raksasa datang ke arahnya dan tertawa terbahak-bahak.
 ``Apa maksudmu memberiku biji timun?
'' tanya Mbok pada Srini sambil menangis namun menahan emosi.
 Ketika Mbok Srini melihat raksasa itu, ternyata raksasa itulah yang datang ke arah mereka tadi malam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun