Mohon tunggu...
Usniaty
Usniaty Mohon Tunggu... Jurnalis - Publisher

â–¡ Spesifikasi Komunikasi Massa, Publisher, Trampil menulis melalui berbagai flatform media, penulis, esai, sastra, artikel, dan penulis buku Ontologi Sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jika Kesedihan Itu Sakit

31 Oktober 2019   17:42 Diperbarui: 31 Oktober 2019   17:40 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Pegawai Membersihkan Halaman Kantor/dokpri

Ada di setiap tingkatan perjalanan kehidupan seorang manusia

Di mana pintu-pintu kesedihan ataupun kesusahan hati,

Kadang terbuka di hadapan manusia, yang harus dihadapinya

Ada juga di setiap tempat 

Di mana ada interaksi antara sesama manusia 

Di kantor di rumah di sekolah atau di manapun berada pintu yang bernama kesedihan itu pasti ada

Sudah banyak kita ketahui 

Bahwa yang bernama kesedihan itu adalah penyebab dari segala penyakit yang ada di dalam tubuh manusia 

Karena rasa itu membuat seakan darah berhenti mengalir

Maka Tinggalkanlah karena itu semua Hanya akan menjadi bumerang bagi diri sendiri 

Singsingkan asa dan mulailah melangkah Lupakan segala yang membuat kesedihan

Jika kesedihan itu sakit maka jauhkanlah Lakukanlah selalu segala sesuatu untuk Mengisi waktu yang luang 

Segala yang menyedihkan itu pun pergi

Jika kesedihan itu sakit, maka jauhkanlah segeralah menghibur hati dengan menyalurkan hobi 

Ataupun apa pun yang membuat hati menjadi riang kembali 

belajar 

Tentang berolahraga 

Juga dengan membersihkan 

Segala sesuatu yang dapat dibersihkan 

Itu Pun dapat menghibur hati

Menggali potensi diri 

Menyembuhkan dengan pekerjaan Ataupun dengan menghadirkan rasa keikhlasan di dalam jiwa 

Itu jua dapat meriang kan hati

Rianglah jangan sedih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun