Mohon tunggu...
Usniaty
Usniaty Mohon Tunggu... Jurnalis - Publisher

â–¡ Spesifikasi Komunikasi Massa, Publisher, Trampil menulis melalui berbagai flatform media, penulis, esai, sastra, artikel, dan penulis buku Ontologi Sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pesan dari "Subuh yang Bernapas"

9 Januari 2019   04:07 Diperbarui: 9 Januari 2019   04:28 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesan Dari "Subuh Yang Bernafas"

Ditingkah suara malam yang mencapai ujung yang pias

Menyusuri tiap jiwa mahluk yang bernafas

Warna fajar yang juga telah berubah pias

Pesan Dari "Subuh Yang Bernafas"

Akan manusia yang masih nyaman berselimut sedangkan semua penghuni angkasa raya telah bergegas..

Nun di negeri tak kenal Tuhan pun berjibaku pada fajar subuh yang membuat mereka mendulang sukses

Karena hanya tinggal sedikit manusia yang merasakan berkah dari subuh yang bernafas

Pesan Dari "Subuh Yang Bernafas"

Ada kecemerlangan Ada ketekunan

Ada kebaikan dan keberkahan  dalam ungkapan di semua kitab langit, makna dari bergegas pagi-pagi benar

Ada rahasia dalam perintah Maha Raja Diraja "Bangunlah hai orang yang berselimut" itu lebih besar nilai dari gemerincing banyak emas dan dinar

Keharusan menyingkirkan kemalasan di pagi hari yang masih berkabut

Pesan Dari "Subuh Yang Bernafas"

Hanya tinggal satu satu manusia pilihan

Yang mengindahkan perintah Tuhannya

Dan menertawakan kemalasannya

Pesan Dari "Subuh Yang Bernafas"

Walau subuh tak dapat berbicara ...

Tetapi dia mengenali penggiatnya

Dan mencatat penuh halakah - halakahnya

Pesan Dari "Subuh Yang Bernafas"

Ketahuilah tidak dapat ternilai derajat manusia dari zahir kasarnya

Tetapi ternilai dari ketinggian derajat kalbunya

Tanda tercetak dengan welas asih dan kemuliaan qalbunya

Pesan Dari "Subuh Yang Bernafas"

Itu tak dapat teruraikan

Hakikatnya terlaqh rapi dengan Rahasianya..

Tersimpan di dalam Qadha-nya memilih pada insan hamba yang mana, yang dipilih Nya...

Pesan Dari "Subuh Yang Bernafas"

Pena telah kering

Lauh Mahfush telah terlaqh

yang dapat mengubah catatan itu adalah peribudi dan doa manusia yang ikhlas dan mengindahkan Pesan Dari "Subuh Yang Bernafas"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun