Bila ada Kesempatan
Bila ada jeda nafsa keinginan
Maka yang datang adalah fatamorgana
Bila manusia mempunyai keinginan Â
Maka memenuhi keinginan itu
Dengan segala daya. Dan upayanya
Dari arah tujuh penjuru peta arah mata angin
Bukankah ketika ada berjuta keinginan Berhiaskan hal-hal yang dipenuhi Dengan keindahan
Bahkan bercampur dengan getaran yang menggetarkan seluruh raga jiwa manusia
Maka janganlah mempercayai rasa itu karena semua itu hanyalah suatu kesia - siaan
Apakah hati bersih dari manusia memahami yang namanya kesucian?
Cinta itu tak ada di dalam nafsu dan keinginan tetapi ada di dalam keikhlasan Pengabdian
Ada yang bernama keinginan yang di dasarkan rasa kasih setulus jiwa
Disitu ada tanggung jawab
ada kewajiban
dan ada hak yang terjaga
Begitu banyak Pujangga bersyair namun hanya guratan tulisan yang tak punya makna bila terselip satu saja makna yang tak punya tujuan
Adakah sebuah tanggung jawab di atas kata-kata cinta itu Â
mungkin jawabannya ada Â
bilang saja disandarkan pada aturan nilai dari kesakralan kata itu yang sudah tertulis di tempat yang agung
Di manakah
itu
tempat yang Agung itu
ada di atas Arsy Allah
Dimana hati manusia yang mana
yang tak akan bergetar dan Luruh bergemuruh luluh
bila kalimah cinta Allah
diucapkan dituliskan diceritakan dijeritkan oleh jiwa
Kini jelas hati tersalah
Dan tak kan lagi tersalah
Satu saja cinta yang Hakiki
Yaitu yang disandarkan
Sekali lagi
Yang disandarkan kepada Ilahi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H