Mohon tunggu...
Usniaty
Usniaty Mohon Tunggu... Jurnalis - Publisher

â–¡ Spesifikasi Komunikasi Massa, Publisher, Trampil menulis melalui berbagai flatform media, penulis, esai, sastra, artikel, dan penulis buku Ontologi Sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Stop! Santai-santai

12 Juli 2018   16:04 Diperbarui: 12 Juli 2018   16:10 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam hormat bravo! buat semua pekerja tanpa kecuali...

Maaf seribu maaf hanya lewat kata-kata tertulis segala uneg-uneg yang mungkin dipandang sebagai angin lalu saja. Tapi biar ajalah, kan namanya juga lagi nulis, ya ditulis saja apa adanya.

Aneh bin ajaib sekarang ini dunia kerja kok sama seperti pelelangan ikan... eh.jangan marah dulu bacanya, ndak semuanya lho! hanya oknum saja ini. Kita kan ngertilah kalau kondisi selalu dipengaruhi sebab dan akibat.

Toko-toko ini yang menjamur dimana-mana, yang super-super semua, barang-barang ditata rapih dan menarik, karyawannya super banyak nanya-nanya yang agak 'nyebelin'.

Dari Selatan ke Utara beratus tus kilo meter, berjejer kayak pohon kelapa itu toko-toko, dan sepintas seperti kelihatan maju peradaban di sepanjang jalan, tetapi cek-cek dululah benarkah ekonomi masyarakat sekitar sudah sejahtera, atau orang-orangnya sendiri yang malas kerja.

Ahirnya para pemodal yang kaya raya masuk wilayah masyarakat luas membuka usaha, wellcome.... dan masyatakat pun makin dimanja-manja dengan belanja.

Ah. Kasian. Adakah orang muda orang tua yang pikir bisa punya usaha sendiri seperti itu? Dan bukannya hanya bisa beli-beli saja?

Kiranya tidak jadi penonton majunya perdagangan, ayo kerja berdagang, jangan malah begadang.. bego-begoan habisin waktu dengan gem-geman. Kampung semua hanya jadi pelelangan ikan... kalau profesional sih ga apa. Tapi ini ya liat sendiri aja, yang terlihat malah ingin 'diprotesional' kasiaaaan...

Ya ampuuuun bro bre....

Berhentilah gem-geman, balap-balapan, kongko-kongkoanm apalagi mabuk-mabukan, ga ada gunanya. Stop.

Bukalah karat pikiran, mau sampai kapan kalian jadi juragan mimpi, banyak kayak anai-anai, lahan luas menanti karya demi karya yang untuk memajukan negeri.

Stop gem-geman, ayo kerja membangun negerimu, membangun daerahmu. Jangan jadi penonton yang dungu. Stop!santai-santai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun