Malam gelap
Masuk keluar hutan
Menapak jejak sebuah tujuan
Mencari hakikat
Bulan tak ada
Bintang tak ada
Hanya daun dan nyanyian pohon kelapa
Berbisik tentang kebodohan jaman
Sudah lupa
pura-pura lupa
Berapa kuitansiÂ
Berapa jumlah
Ah gampang saja
Asal bapak senang..abs
Biasa kan? Sikut fitnah kiri kanan
Mmhh ...takutlah pada pembalaasan karma
Ketika kuitansi tertanda tanganiÂ
Berlapis-lapis
Dan si upik biar di apusi
Biarkan bekerja tak henti- henti
Dan hanya makan ikan asin
Biarkan dia datang. rajin sepagi mungkin
Kita tidur ngelindur saja
Yah datang jam sebelas
Pulang jam dua belas
Biarkan si upik pontang panting
Kan kita panen di atas kebodohannya
Dasar upik oon
Kerja aja yang rajin
Maka kamu akan makan 'syukur' sajaÂ
Si upik mengelus dada
Begitu yakin rejeki tak kan tertukar
Dan ketika melihat baju anak -anaknya lusuh
Hanya kalimat sabar dan sabar
Dan Tuhan Maha Melihat..
Tertulis kisah dalam perjalanan dari Sulawesi Tengah..
Sudah delapan tahun bolak balik
Jalanan belum bagus juga
Entah .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H