Mohon tunggu...
Usniaty
Usniaty Mohon Tunggu... Jurnalis - Publisher

â–¡ Spesifikasi Komunikasi Massa, Publisher, Trampil menulis melalui berbagai flatform media, penulis, esai, sastra, artikel, dan penulis buku Ontologi Sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Melewati Subuh yang Bernafas

1 Mei 2016   05:24 Diperbarui: 1 Mei 2016   08:31 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menunggu fajar, dari sepenuh asa menggurati pekatnya malam

Hanya tersisa embun - embun yang entah hilangnya tiada terpedulikan

Kecuali peduli para penikmat bahasa alam yang hanya segelintir orang 

Dan para penikmat bahasa alam itu dianggap orang kuno tak menyegarkan

Ceritanya....

Menunggu fajar itu syahdu

Terbuai suasana hening yang begitu damai

Berjuta - juta kali dituliskan

Entah seperti apa subuh itu di hati - hati yang kering kerontang

Yang sama sekali tidak bergeming Melihat situasi sekelilingnya,.

Dan sekarang ini..

Saling tunding menjadi seperti candaan

Media menyorakkan hal-hal remeh seperti anak artis memakai popok,,,

Aneh kan

Pamer segala miliknya walau itu aurat pandangan

Bukankah tak pantas kamr tidur diumbar ke setiap mata

Masih adakah nilai sakral di bilik peraduannya?

Aneh kan

Segala keindahan rahasianya di siarkah

Dan penikmat tersembunyi pun terbahak-bahak...puas memandangnya.,,

Ha ha ha ha asik

Ha ha ha ha oumh oumhhh...

Itu kan mungkin yang diinginkannya..

You can see

Ah kembali ke subuh yang terlewati

Pada wajah yang lembab dari bekas wudhunya

Dan cahaya-cahaya meliputinya

Mereka yang punya rasa

Peduli pada perintah Rabbi nya

Menjaga keadaan-keadaannya

Penuh kehati-hatian

Menjaga keindahan hatinya

Mereka yang merasakan subuh yang bernafas...

Merindukan sensasi keindahan rasa yang agung,,,

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun