Mohon tunggu...
Usniaty
Usniaty Mohon Tunggu... Jurnalis - Publisher

â–¡ Spesifikasi Komunikasi Massa, Publisher, Trampil menulis melalui berbagai flatform media, penulis, esai, sastra, artikel, dan penulis buku Ontologi Sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

"Hukuman Pancung"

26 September 2015   17:18 Diperbarui: 26 September 2015   17:18 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngeri.....

Mendengarnya saja ngeri... ngeri,,,,,,,,,,,,,ngeri•

Kalau untuk rampok

Begal..koruptor kakap

Bandar Narkotika,,Niscaya,,itu

Mungkin pantas

Kenapa

Kenapa ya

Kenapa begitu

Yang mestinya

Malah jadi realita

 

Dar der dor,

Kadang salah orang

Kenapa wajah menyebalkan

Terpidana malah kok senyam-senyum,

Hueeeeekh

Penghuni Langit pasti mengutukmu

Wahai durjana 

Bila tuan tak menyungkur Taubat•

Hukuman Pancung

Ngeri ngeri ngeri!

Lebih ngeri

Murka-Nya tak terpeduli

 

Senyumlah

Diatas aturan yang terinjak-injak

Untuk tangismu kelak yang mengerikan

Coba tanya hatimu

Kamu gelisah kan?

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun