Mohon tunggu...
Usnan
Usnan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Dilukai Mimpi

6 April 2019   11:28 Diperbarui: 6 April 2019   12:25 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matang rencana itu

Detikpun tidak luput dari perhitungan

Yah...ini lah aku nanti

Ha...ha...ha...

Terbahak-bahak  sendiri bahwa aku akan menjadi nanti

Kubaca lagi

Draft demi draft yang  akan aku jadikan nanti

Ha...ha...ha...

Apa kau tau bahwa hari ini bukanlah aku

Tapi nanti iyah nanti itu adalah aku

Silahkan saja kamu tertawakan aku hari ini karena hari ini bukanlah aku

Aku tenang aku senang menunggu nanti itu datang

Lelap aku berhari-hari

Lelap aku berbulan-bulan 

Lelap.............aku bertahun-tahun

Aku terbuai kesenangan menunggu nanti

Apa yang salah hinga nanti yang diharapkan itu tidak pernah datang ?

Bertahun-tahun lamanya aku tidak pernah berfikir bodoh-nya aku

Kenapa bukan aku yang tidak datang kepada nanti

Aku liat lagi draft demi draft 

Pojok kanan atas tertulis tanggal 12/10/1975

Sekarang tanggal berapa ?

05/04/2019

Selama itu aku melukai diri sendiri

Tanpa melakukan apa-apa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun