Sudah pernah baca bukunya? Buku "Atomic Habits: Perubahan Kecil yang Memberikan Hasil Luar Biasa" karya James Clear adalah panduan praktis untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik melalui langkah-langkah kecil yang konsisten. Perubahan besar dalam hidup bisa dimulai dengan perubahan kecil yang terus-menerus dilakukan.
Konsep "atomic habits" atau kebiasaan atomik adalah kebiasaan kecil yang tampaknya sepele tetapi memiliki dampak besar jika dilakukan secara konsisten. Kebiasaan-kebiasaan kecil ini dapat mengakumulasi hasil yang signifikan dari waktu ke waktu. Dalam Islam, konsep ini sejalan dengan pentingnya istiqamah (konsistensi) dalam beramal shalih. Amal yang sedikit tetapi dilakukan secara terus-menerus lebih disukai oleh Allah.
Perubahan kecil yang dilakukan secara konsisten lebih efektif daripada usaha besar yang tidak berkelanjutan. Kebiasaan baik dapat terbentuk dengan memulai dari langkah kecil dan kemudian meningkatkannya seiring waktu. Ini mirip dengan konsep tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) yang menganjurkan perubahan diri secara bertahap dan terus-menerus.
Pentingnya mengidentifikasi dan mengubah lingkungan untuk mendukung kebiasaan baik adalah salah satu poin utama dalam buku ini. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, kebiasaan positif lebih mudah dipertahankan. Pentingnya lingkungan yang baik tercermin dalam ajaran Islam untuk memilih teman dan lingkungan yang positif karena mereka dapat mempengaruhi perilaku dan kebiasaan kita.
Membuat kebiasaan baik menjadi mudah dan kebiasaan buruk menjadi sulit adalah prinsip penting lainnya. Teknik-teknik untuk merancang lingkungan dan rutinitas yang memudahkan kita menjalani kebiasaan baik bisa diaplikasikan. Dalam Islam, menjaga kebiasaan baik seperti shalat lima waktu dapat dipermudah dengan mengatur waktu dan lingkungan yang mendukung ibadah tersebut.
Konsep "cue, craving, response, reward" (isyarat, keinginan, respons, dan hadiah) juga dibahas dalam buku ini. Dengan memahami siklus ini, kebiasaan baru yang lebih baik dapat dirancang. Misalnya, dalam Islam, isyarat untuk shalat adalah adzan, yang kemudian menciptakan keinginan untuk beribadah, diikuti dengan respons melakukan shalat, dan akhirnya mendapatkan hadiah berupa ketenangan jiwa dan pahala.
Pentingnya identitas dalam membentuk kebiasaan juga dijelaskan. Untuk mengubah kebiasaan, cara melihat diri sendiri harus diubah. Misalnya, daripada hanya berusaha untuk membaca Al-Quran setiap hari, bisa mulai melihat diri sendiri sebagai seorang qari (pembaca Al-Quran). Identitas sebagai hamba Allah yang taat sangat penting dalam membentuk kebiasaan baik.
Membuat kebiasaan baik menjadi menarik dan menyenangkan juga penting. Ini bisa diterapkan dengan menggabungkan ibadah dengan hal-hal yang disukai. Misalnya, mendengarkan murottal Al-Quran yang merdu saat beristirahat atau melakukan shalat di tempat yang tenang dan indah dapat membuat ibadah lebih menyenangkan.
Pentingnya bertanggung jawab atas perubahan kebiasaan juga ditekankan. Memiliki teman atau kelompok yang dapat membantu tetap bertanggung jawab adalah salah satu cara untuk memastikan perubahan kebiasaan yang efektif. Dalam Islam, konsep ini dikenal dengan istilah muhasabah (evaluasi diri) dan saling menasihati dalam kebaikan.
Menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik juga penting. Tujuan yang jelas membantu fokus dan tetap termotivasi. Dalam Islam, menetapkan tujuan akhirat yang jelas seperti mencapai surga dan ridha Allah memberikan arah yang jelas dalam hidup dan memotivasi untuk melakukan amal shalih.
Bersabar dalam proses membentuk kebiasaan juga merupakan kunci keberhasilan. Perubahan kebiasaan memerlukan waktu dan usaha yang konsisten. Dalam Islam, kesabaran adalah salah satu sifat yang sangat dianjurkan dan merupakan kunci keberhasilan dalam menjalani kehidupan dan beribadah kepada Allah.
Refleksi dan evaluasi rutin terhadap kebiasaan kita penting untuk terus memperbaiki diri. Dalam Islam, refleksi diri atau introspeksi dikenal sebagai muhasabah, yang merupakan praktik penting untuk meningkatkan kualitas iman dan amal.
Mengatasi godaan dan gangguan yang dapat menghalangi kebiasaan baik juga dibahas. Ada konsep jihad an-nafs (perjuangan melawan hawa nafsu) yang mengajarkan untuk mengendalikan diri dan tetap teguh dalam ketaatan kepada Allah meskipun ada godaan.
Memiliki sistem dan rutinitas yang baik untuk mendukung kebiasaan positif adalah cara lain untuk memastikan kedisiplinan dan konsistensi dalam beribadah. Menjalankan ibadah secara rutin seperti shalat lima waktu, puasa, dan membaca Al-Quran adalah bentuk sistem dan rutinitas yang membantu menjaga kedisiplinan dan konsistensi.
Membentuk kebiasaan baik adalah perjalanan yang terus-menerus dan tidak ada habisnya. Kehidupan ini adalah ujian yang terus berlanjut dan harus selalu berusaha memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah hingga akhir hayat. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip dari "Atomic Habits" dan memadukannya dengan nilai-nilai Islam, perubahan positif yang signifikan dalam hidup dapat dicapai.
Buku "Atomic Habits" memberikan panduan praktis yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk membentuk kebiasaan baik yang konsisten. Dengan memadukan ajaran-ajaran dalam buku ini dengan nilai-nilai Islam, kehidupan yang lebih bermakna, produktif, dan mendapatkan ridha Allah dapat dijalani. Perubahan kecil yang dilakukan dengan konsisten akan membawa hasil yang luar biasa, baik di dunia maupun di akhirat.
- Usman Wahab
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI