Keunggulan utama ISIS-K adalah penguasaan tehnologi informasi dalam melakukan aksinya plus dalam merekrut anggota baru, tentunya juga dukungan dana yang tidak" terbatas " yang entah dari mana asalnya.
Makanya tidak heran jika ISIS-K relatif lebih mudah mencari simpatisan/ pendukung ditengah masyarakat Afghanistan yang mengalami kesulitan dibidang"ekonomi".
Keberadaan ISIS-K yang berfaham TAKFIRI jelas menjadi ancaman serius bagi negara sekitar Afghanistan ( Iran, Pakistan, Tajikistan, usbekistan, Kiri bahkan Rusia, India dan RRC juga merasa" terancam".
Apa jadinya jika ISIS-K dengan berkedok sebagai" pengungsi " kemudian masuk ke negara sekitar Afghanistan dan kemudian melakukan aksi" teror" dinegara yang dimasukinya.
Pada titik inilah negara sekitar Afghanistan bersepakat Bekerja sama dengan Taliban dalam melawan ISIS-K langsung dari sumbernya yaitu di wilayah Afghanistan itu sendiri.
Akibatnya bisa ditebak sel sel bawah tanah ISIS-K yang berlokasi di Afghanistan lewat kemampuan para ahli terkait tehnologi informasi plus terkait gerakan ISIS-K berhasil dilacak untuk kemudian diserahkan ke pihak Taliban untuk diselesaikan sebagaimana mestinya.
Kalau Rusia terpaksa melibatkan diri dalam konflik di Suriah yang menjadi salah satu pertimbangannya adalah agar kelompok teroris yang berasal dari Asia tengah dan Chechnya dan Dagestan setelah selesai menggelar aksinya di Suriah lalu balik lakukan aksi teror di Rusia dan Asia tengah.
Maka pertimbangan Rusia dalam membantu Taliban memerangi ISIS-K relatif sama juga.
Pada akhirnya nasib ISIS-K tidak jauh berbeda dengan nasib ISIS saat ini yaitu menjadi musuh bersama akibat aksinya yang relatif"keji" plus faham TAKFIRI yang diusungnya yang seolah olah hanya kelompoknya (ISIS-K) yang paling benar, diluar itu wajib diperangi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H