Berharap agar NKRI berusia panjang sehingga cita cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tercapai adalah harapan dan doa mayoritas warga negara Indonesia.
Agar harapan tersebut tercapai bisa dimulai Pemerintah itu sendiri.
Ada penyakit yang menggerogoti Pemerintah sehingga Pemerintah kurang optimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Birokrasi gemuk,lamban,lebih banyak baring daripada bekerja akibat penyakit yang dideritanya,kalo toh bergerak kesannya cuma sekedar kelihatan kerja tapi hasilnya?? paling sekedar bagus diatas kertas,faktanya bisa dilihat dan dirasakan sendiri,mulai dari fasilitas publik yang tidak terawat,saluran drainase macet,jalanan digenangi air lalu rusak dsb.
Seharusnya negara dalam menjalankan tugasnya bertitik tolak dari cita cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tertuang dalam pembukaan uud 45 yang kemudian lebih terinci tertuang dalam UUD 45.
Untuk menggapai cita cita tersebut seharusnya untuk saat ini lebih mudah tercapai akibat perkembangan tehnologi yang sangat luar biasa,termasuk perkembangan tehnologi informasi.
Sebab dengan pemanfaatan seoptimal mungkin perkembangan tehnologi,maka dana,tenaga,waktu,pikiran yang dibutuhkan bisa dihemat sangat luar biasa besar.
Artinya tidak ada alasan lagi bahwa pemerintah kekurangan biaya,yang ada justru pemerintahan mampu melakukan penghematan biaya disegala bidang,hasil dari penghematan tersebut bisa digunakan untuk sektor produktif.
Persoalannya adalah perlu kemauan yang kuat dan sungguh sungguh dari Pemerintah untuk melakukan penghematan disegala bidang dengan menghapus mayoritas kegiatan sosialisasi,bimbingan dan pelatihan,perjalanan dinas,studi banding,segala macam bentuk rapat yang makan biaya.
Tenaga pendamping pedesaan,tenaga penyuluh lapangan,tenaga kontrak bisa dihapus.
Perampingan Birokrasi dilakukan,penggabungan departemen,penggabungan DESA,kecamatan,kabupaten,propinsi dilakukan.
Reformasi Pendidikan dilakukan ,pendidikan lewat ONLINE,pendidikan berbasis komunitas,pendidikan luar sekolah digalakkan.
Pendidikan dasar cukup 6 tahun saja,tidak perlu 12 tahun,harapannya jelas,usia 13 keatas yang muncul adalah belajar sambil bekerja,belajar berdasarkan masalah dan belajar seumur hidup.
Artinya pendidikan dasar cuma sekedar membekali siswa didik untuk mengarungi lautan ilmu,soal ilmu pengetahuan apa yang didapat kemudian sepenuhnya diserahkan kepada minat dan bakat siswa itu sendiri lewat komunitas,lewat kerja,lewat sekolah kedinasan dsb.
Artinya pendidikan yang selama ini boros,makan waktu,makan biaya,makan tenaga,makan pikiran banyak perlu ditinjau ulang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan cita cita untuk menjadi bangsa BERDAULAT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H