Bisa dikatakan saat ini UAS lagi jadi "medsos darling",sinergi antara kegiatan ceramah UAS kemudian ceramah tersebut di upload di Youtube seolah menjadikan sosok UAS sebagai "idola" di jagad maya dan jagad "pengajian".
UAS adalah sosok dari kalangan biasa biasa saja,hidup penuh perjuangan dengan dukungan yang pas pasan,tampil apa adanya,berbicara tidak dibuat buat mengalir begitu saja.
Bahwa kemudian UAS tampil berpeci,selendang dibahu,bersarung dan baju lengan panjang,itu semua hanya sebagai penegasan bahwa beliau seorang Ustadz.
Yang bikin menarik dari UAS adalah beliau mampu tampil "beda" dibanding Ustadz yang lain yang selama ini lebih dulu jadi "idola".
Muncul pertanyaan kemudian akankah "ketenaran" UAS mampu bertahan lama sekaligus mampu mendongkrak keterpilihan Prabowo Subianto sebagai Capres 2019 mendatang??.
Penolakan UAS dicalonkan sebagai CAWAPRES mendampingi Prabowo Subianto justru semakin menarik simpati masyarakat agar UAS bersedia dicalonkan.
Kesannya adalah kok UAS menolak?? sementara banyak pihak yang justru berusaha agar dirinya bisa dicalonkan,tapi justru UAS tidak promosikan dirinya bahkan menolak dicalonkan.
UAS adalah sebuah fenomena yang "langka" saat ini,ybs bisa meraih popularitas,simpati dan dukungan massa untuk sesuatu yang sejak awal tidak direncanakan bahkan mungkin tidak diinginkan oleh UAS itu sendiri.
Berbicara ceplas ceplos apa adanya,tanpa beban,berangkat dari apa yang diyakininya sebagai "kebenaran" itulah Ustadz Abdul Somad.
Memang roda kehidupan selalu berputar dan saat ini UAS lagi diposisi atas,akankah UAS berubah setelah menjadi "Selebritis",tergoda dengan cantiknya artis??,tergoda dengan tebalnya "fulus"....