Indikator Indonesia Bubar tahun 2030 adalah ketimpangan ekonomi dan sosial yang sangat tajam,makin tinggi kekuasaan makin besar culasnya,makin pintar makin pintar pula culasnya.
Itu sekelumit pendapat Prabowo Subianto sosok politisi senior yang tidak sembarangan berbicara,apalagi bila dikaitkan dengan pendapat penulis luar negeri yang menyebutkan bahwa Indonesia berpotensi besar untuk "Bubar".
Oleh Fadli Zon juga ditambahkan Uni Soviet saja bisa bubar,padahal punya kekuatan militer yang luar biasa besar,tidak punya utang luar negri pada saat jelang bubar.
Inti keprihatinan politisi GERINDRA tersebut bukan bermaksud benar benar menginginkan Indonesia "Bubar".
Tapi sebagai sebuah "warning",bila kecenderungan Indonesia saat ini tidak berubah maka bisa dipastikan Indonesia Bubar jadi kenyataan.
Siapapun yang menginginkan Indonesia sampai hari "kiamat"harus punya kesadaran kolektif untuk ikut peduli,sedikit mau berkorban untuk mempertahankan NKRI harga mati.
Para konglomerat yang menguasai mayoritas perekonomian Indonesia,menguasai mayoritas lahan produktif Indonesia harus punya kepedulian untuk ikut mempertahankan keutuhan NKRI.
Caranya????usahakan jangan semua kekayaan hasil dari berusaha di Indonesia parkir di Luar negeri,tolonglah diparkir di Indonesia untuk memperkuat cadangan devisa negara.
Lebih baik lagi,kekayaan tersebut digunakan untuk menciptakan usaha produktif yang berorientasi ekspor,harapannya pengangguran berkurang,devisa negara bertambah,kemampuan Indonesia bayar hutang luar negri meningkat.
Untuk Aparatur negara baik sipil,militer,kepolisian bisa hidup "sederhana",biaya perjalanan dinas,biaya studi banding,biaya rapat kerja baik daerah maupun nasional dikurangi,harapannya anggaran negara bisa digunakan untuk sektor produktif.
Penyelenggara negara harus mengurangi pemborosan anggaran,mengurangi belanja konsumtif,diusahakan belanja negara fokus untuk sektor produktif semisal membuka persawahan,perkebunan pangan,bikin garam kualitas super dsb.