Mohon tunggu...
usman santosa
usman santosa Mohon Tunggu... Dokter - ...

Pencinta Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Setnov Disidang KPK Jadi Alat Penguasa

23 Desember 2017   04:47 Diperbarui: 23 Desember 2017   04:52 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketua MK (lupa namanya)kena OTT ( operasi tangkap tangan) KPK terima suap,berikut "hubungannya dengan selingkuhannya diungkap,apa hubungannya dengan kasus korupsi sehingga sampai masalah kehidupan pribadinya diumbar di publik,dihadirkan dalam sidang kasus korupsi tidak ada yang tahu.

Tidak lama kemudian menyusul ketua DPD RI.Irman Gusman juga kena OTT KPK terkait kuota import gula pasir.

Setelah itu menyusul Ketua DPR Setnov dijadikan tersangka korupsi oleh KPK.

LUAR BIASA dan LUAR BINASA,apa orang tidak jadi "ngeri"melihat pejabat puncak RI bisa dijadikan tersangka korupsi baik lewat OTT maupun bukan.

Entah apa maksudnya apa motifnya sehingga pejabat puncak kena OTT ratusan juta rupiah saja,alias OTT "ecek ecek" meminjam istilahnya Fahri Hamzah.

Yang jelas kesan yang muncul kemudian  adalah adanya "penguasa" yang sangat "powerful" siapa penguasa  tersebut ???secara lahiririah ya Pemerintah,hal tersebut bisa dibuktikan ketika petinggi PARPOL,anggota DPR,anggota DPD,atau siapapun juga jadi "anak manis"ketika berhadapan dengan Pemerintah.

Ketika MUNASLUB GOLKAR berlangsung baik sebelum, MUNASLUB,ketika MUNASLUB  jajaran Pengurus ramai ramai mendukung Pemerintah dan mendukung Presiden Jokowi maju dalam PilPres 2019 mendatang disertai tambahan agar Ketua GOLKAR Airlangga Hartarto  bisa berpasangan dengan Jokowi sebagai wakilnya.

Intinya  keberadaan KPK saat ini bagi pihak tertentu menjadi momok menakutkan sehingga ramai ramai "sowan"kepenguasa agar tidak jadi tersangka.

Titik lemah oknum pejabat Indonesia mulai terungkap yaitu korupsi dan punya "selingkuhan",bila berani "macem macem".....Ya tahu sendiri deh....bisa kena OTT,bisa juga dijadikan tersangka oleh bukan KPK

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun