Posisi Setnov saat ini serba salah,tidak menjawab pertanyaan majelis hakim dituduh tidak kooperatif,menjawab dituduh memberikan keterangan palsu,bilang sakit dituduh pura pura sakit.
Lantas Setnov disuruh bagaimana????menjawab sesuai kemauan penanya???,memangnya Setnov "paranormal"sehingga bisa mengetahui apa yang dimaui penanya??
Soal kondisi kesehatan,haruskah sesuai keterangan tim dokter??bila tim dokter pemeriksa bilang sehat,Setnov harus bilang sehat??atau sebaliknya???.
Menuduh Setnov pura pura sakit hanya berdasarkan adanya perbedaan antara penjelasan tim dokter pemeriksa dengan penjelasan Setnov sungguh tidak bisa diterima akal sehat.
Memangnya tim dokter "Tuhan"? sehingga keterangannya pasti benar,tidak ada keraguan didalamnya.
Keterangan tim dokter dan penjelasan Setnov yang berbeda bukan berarti Setnov salah atau tim dokter benar atau sebaliknya.
Yang terjadi adalah beda "sudut" pandang,tim dokter memberi penjelasan berdasarkan kondisi "obyektif" Setnov yang ditandai oleh parameter yang terukur semisal tanda vital,hasil pemeriksaan penunjang semisal pemeriksaan darah,pemeriksaan rekam jantung,pemeriksaan  CT Scan kepala atau sejenisnya.
Sedang Setnov memberikan keterangan berdasarkan suasana kebatinan Setnov,apa yang dipikirkan Setnov,apa yang dialami Setnov.
Tim dokter memberikan data kuantitatif sedang Setnov memberikan data kualitatif,jelas dua data tersebut sulit disandingkan karena parameternya beda.
Menuduh Setnov pura pura sakit disamping sangat tendensius juga tidak punya empati terhadap apa yang telah dan sedang dialami Setnov.
Seandainya para menuduh tersebut dalam posisi sebagai Setnov gimana???masih untung Setnov mau menghadapi sidang pengadilan walau dalam kondisi "hancur lebur".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H