Mohon tunggu...
Usman D. Ganggang
Usman D. Ganggang Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan penulis

Berawal dari cerita, selanjutnya aku menulis tentang sesuatu, iya akhirnya tercipta sebuah simpulan, menulis adalah roh menuntaskan masalah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memahami Motivasi itu, Penting Artinya Bagi Hidup

29 Mei 2016   15:38 Diperbarui: 29 Mei 2016   16:08 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, dalam buku “The Magic Power of Emotional Apreal” disebutkan 4 prinsip motivasi, antara lain : (1) pertahanan diri; (2) pengakuan; (3) cinta kasih; dan (4) kebutuhan akan uang. Nah ketika pembaca bertanya,”Sebegitu gampangkah memabaca motivasi orang?” Maka jawabannya, bergantung kepada pemilahan  untuk kemudian jatuhlah pemilihan kita dalam menentukan motivasi yang layak di kedepankan. Misalnya, ketika memilih motivasi uang, maka motivasi inilah yang paling rendah. Hidup bukan uang meski dengan uang orang bisa hidup. Artinya, harga diri kita jangan disamakan dengan  uang.

Penulis tercenung pengungkapan Archibeld Aleksander,”Manusia berharga terutama karena motif yang dimilikinya dan terlebih pokok , moral yang terkandung dalam motif itu, yakni cintsa kasih dan kasih sayang”, ujarnya.  Apa arti semua itu? Intinya, jangan mengibarkan bendera fitnah sehingga orang lain fritrasi seumur hidup. Karena itu motivasi harus diawali dengan niat yang ikhlas terutama dalam hal bekerja, agar bisa sukses harus berawal dari  “3 K” (kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas). Sebab, kita pun paham bahwa melakukan motivasi seperti dengki, irihati, fitnah, dan menjerat orang lain itu, tergolong merusak pergaulan kita setiap hari.

Perlu diingat, motivasi harus didasari cita-cita dan kemampuan untuk mencapai cita-cita yang dimaksud. Jadi, motivasi jangan  dijalani  dengan  alakadarnya . Sebab, mereka yang bekerja secara ikhlas tidak mengenal lelah karena kesanggupannya yang bekerja adalah malaikat, sementara iblis yaitu gaya pengingkarannya jutru terusir. Wallahu alam! ***)

 Usman D.Ganggang *)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun