Mohon tunggu...
Usman D. Ganggang
Usman D. Ganggang Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan penulis

Berawal dari cerita, selanjutnya aku menulis tentang sesuatu, iya akhirnya tercipta sebuah simpulan, menulis adalah roh menuntaskan masalah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rinai Gerimis Hujan dalam Persimpangan

14 Februari 2016   21:14 Diperbarui: 14 Februari 2016   21:19 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


(buat Pua-ku, Puade Ganggang)

rinai gerimis hujan kembali datang dalam persimpangan
langit hitam dan udara semakin panas terasa
sebentar lagi di sini telaga penuh darah hiasi rupa
sebab bukan gerimis seperti rinai yang bakal tiba

rinai gerimis hujan kian terdengar ria dalam persimpangan
kusentuh sudut - sudut malam lagi gelap - gulita
dalam getar panas tapi gigil dingin segera tiba
hingga kerongkongan letih bahkan terobek - cabik
karena getar petualangan rindu hanya raih sawah sepetak
dan sebuah piring makna kata : penasaran
apatah sebutir rinai hujan bentuk sebuah telaga
penuh darah dan jadi permandian indah?

rinai gerimis hujan dalam persimpangan terhadir rindu
demi memintal suka - cita dari paruh waktu terluka
yang telah dibangun sejuta kearifan lama terbuang
hingga sekumtum bunga jadi bukti kerinaian gerimis
hujan jadi genangan airi petak sawah sepanjang
mata memandang

rinai gerimis hujan tetap saja turun
sedang malam kian rentang panjang
hanya seuntai rindu dipertaruhkan
pada setiap sudut ruang kehidupan
selamat malam Pua-ku sayang

Ruteng, Juli 2007

 

*Foto Dokumen Pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun