Teknis perjudian Pilkada misalkan dengan mengikuti pasar taruhan Rp 100.000, maka caranya uang taruhan diletakkan pada tangan pihak ketiga supaya tidak saling curiga terhadap keberadaan uang taruhan. Kemenangan pejudi jika didapatkan maka uangnya dipakai dengan semau pemenang, misalkan dipakai pesiar ke luar negeri atau berfoya-foya makan dan minum.
Judi vs Demokrasi
Azas Pemilu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (LUBER JURDIL), merupakan perkembangan azas pemilu selama Orde Baru yang sebatas LUBER saja. Perkembangan azas tersebut membawa efek positif terhadap pemilih untuk menggunakan hak pilihnya, sebab sebelum ada JURDIL, sebagian masyarakat masih berpikir bahwa LUBER masih merupakan dramaturgi politik.
Pada dasarnya perjudian menjadi alat bersosialisasi seseorang terhadap masyarakat di lingkungannya. Perjudian memudahkan orang bertemu satu dengan lainnya, sehingga secara sosiologis ia menjadi alat efektif untuk mempertemukan praktisi pemilu dari satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Perjudian juga menjadi alat komunikasi bagi seseorang terhadap pemilih lainnya. Masyarakat Indonesia belum makmur sepenuhnya, sehingga sebagian masih melihat material dalam berkomunikasi. Ia menjadi pemecah kebekuan karena buntunya komunikasi antara satu dan lainnya, hanya kelompok agamawan yang tegas menolak perjuadian dalam bentuk apapun.
Perjudian tidak mempunyai ideologi, dia hanya mengikuti perkembangan perpolitikan yang ada, sebaliknya ia juga bisa memutar balik pilihan pemilih terhadap pasangan calon, sehingga dia juga bisa menentukan kemenangan dan kekalahan seseorang. Hal ini dikarenakan pemilih di Indonesia sudah jarang ditemukan pemilih yang ideologis, apalagi ditopang partai politik di Indonesia hampir tidak ada yang menampilkan sebagai partai politik yang ideologis.
Semua agama melarang perjudian. Beberapa agama memahami ada dampak positif dari perjudian, tetapi dampak negatifnya lebih besar, sehingga agama melarang perjudian, termasuk dalam Pilkada. Diantara dampak positif yaitu ia bisa memotivasi seseroang untuk berspekulasi tinggi, hal ini membawa dampak semangat berjuang lebih serius untuk memenangkan spekulasi yang ada.
Efek positif instan skala teknis yaitu perjudian membawa manfaat positif terhadap kemakmuran masyarakat, sebab ada proses pemberian uang atau materi, misalnya politik uang yang didistribusikan oleh pasangan calon atau tim kepada para pemilih, hanya saja hal ini instan, tidak berjangka panjang, bahkan cenderung membodohi masyarakat untuk tidak tergerak pikirannya untuk mendapatkan materi dengan hasil keringatnya.
Dampak negatif lebih besar karena tidak setiap yang berspekulasi akan mendapatkan kemenangan. Yang memperoleh kemenangan lebih sedikit dibanding yang mendapatkan kekalahan, sehingga yang mendapatkan kesedihan lebih banyak. Yang paling dilarang adalah spekulasi dengan taruhannya, jika seseorang melakukan spekulasi sehat dengan menawarkan program, visi dan misi calon tanpa mempengaruhi pemilih dengan uang dan materi lainnya maka hal ini sangat mendidik masyarakat berdemokrasi.
Hegemoni “Demokrasi”