Mohon tunggu...
Usman Bone
Usman Bone Mohon Tunggu... Buruh - Buruh, Kuli, Pembantu

Kumpulan Cerita Pendek, Cerita Rakyat Puisi, Tokoh dan Sosok

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ruang Penghormatan

4 Desember 2024   12:07 Diperbarui: 4 Desember 2024   20:55 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam diriku, ada ruang tak kasat mata, Tempat penghormatan abadi tertata, Bagi mereka yang pernah menanam kebaikan, Di masa-masa perjalanan hidupku yang berlika-liku.

Mungkin saja aku lupa nama dan wajah, Namun hatiku tak pernah menyerah, Menghargai setiap langkah yang penuh kasih, Untukku, keluargaku, orangtuaku yang letih.

Dalam bisikan leluhur Bugis yang bijak, Terselip pesan yang tak pernah renggang: Senge'ka si mata jarung nakubali, Senge'ki sipuppureng lino. Bahwa kebaikan adalah jejak yang tak hilang, Yang membekas di bumi dan melampaui terang.

Kepada mereka yang telah memberi, Aku haturkan rasa hormat yang murni, Walau waktu dan jarak memisahkan kita, Ruang ini tetap ada, selamanya nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun