Di panggung megah, janji-janji melayang, Paslon berdiri, gagasan diterjang. Sorot lampu terang, kata-kata terlempar, Mencoba menyentuh hati yang tegar.
Medsos ramai, debat berseliweran, Klip singkat, opini yang berserakan. Pendengung hadir dengan bumbu penuh warna, Menambah drama, mengundang tawa dan tanya.
Akankah debat mengubah keyakinan? Di mana suara telah terpatri di angan? Pemilih mendengar, tapi hati terjaga, Logika diuji, emosi menjelaga.
Janji masa depan, visi yang terang, Ataukah retorika yang sekadar gemilang? Dalam detik-detik, argumen terurai, Namun, pilihan seringkali sudah sampai.
Debat hanyalah satu langkah kecil, Dalam perjuangan demokrasi yang terampil. Mampukah ia menggoyah keyakinan? Atau sekadar hiburan dalam persaingan?
Pemilih, sang pemegang kuasa, Tak hanya mendengar, tetapi merasa. Debat berlalu, tapi hati yang bicara, Pilihan akhir, sejati suara rakyat jelata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H