Mohon tunggu...
Usman Bone
Usman Bone Mohon Tunggu... Buruh - Buruh, Kuli, Pembantu

Kumpulan Cerita Pendek, Cerita Rakyat Puisi, Tokoh dan Sosok

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Debat dan Keyakinan Pemilih

18 November 2024   21:19 Diperbarui: 18 November 2024   21:23 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di panggung megah, janji-janji melayang, Paslon berdiri, gagasan diterjang. Sorot lampu terang, kata-kata terlempar, Mencoba menyentuh hati yang tegar.

Medsos ramai, debat berseliweran, Klip singkat, opini yang berserakan. Pendengung hadir dengan bumbu penuh warna, Menambah drama, mengundang tawa dan tanya.

Akankah debat mengubah keyakinan? Di mana suara telah terpatri di angan? Pemilih mendengar, tapi hati terjaga, Logika diuji, emosi menjelaga.

Janji masa depan, visi yang terang, Ataukah retorika yang sekadar gemilang? Dalam detik-detik, argumen terurai, Namun, pilihan seringkali sudah sampai.

Debat hanyalah satu langkah kecil, Dalam perjuangan demokrasi yang terampil. Mampukah ia menggoyah keyakinan? Atau sekadar hiburan dalam persaingan?

Pemilih, sang pemegang kuasa, Tak hanya mendengar, tetapi merasa. Debat berlalu, tapi hati yang bicara, Pilihan akhir, sejati suara rakyat jelata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun