Mohon tunggu...
Usman Bone
Usman Bone Mohon Tunggu... Buruh - Buruh, Kuli, Pembantu

Kumpulan Cerita Pendek, Cerita Rakyat Puisi, Tokoh dan Sosok

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pilkada Jakarta 2024: Antara Target Menang Satu Putaran dan Peluang Putaran Kedua

14 November 2024   22:58 Diperbarui: 14 November 2024   23:33 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat tren survei terbaru dalam Pilkada Jakarta 2024, persaingan elektabilitas antar kandidat menunjukkan pasang surut yang menarik. Meskipun setiap pasangan calon mengalami fluktuasi dalam popularitas, tampaknya belum ada pasangan yang mampu mencapai target menang satu putaran. Hal ini menimbulkan prediksi bahwa Pilkada Jakarta 2024 berpotensi besar berlanjut ke putaran kedua, sebagaimana yang telah terjadi pada pilkada-pilkada sebelumnya.

Salah satu faktor yang dinilai mempengaruhi sulitnya mencapai target menang satu putaran adalah strategi yang diterapkan oleh mesin partai pendukung para kandidat. Di Pilkada Jakarta, partai politik umumnya menjadi penggerak utama kemenangan kandidat yang diusungnya. Namun, berbeda dari pilkada lainnya, mesin partai di Pilkada Jakarta 2024 terlihat lebih berhati-hati dalam menjalankan strategi politik mereka. Pendekatan defensif ini mungkin dipilih karena peluang terjadinya putaran kedua masih terbuka lebar, terutama karena tiga pasangan calon turut serta dalam kontestasi kali ini.

Pilkada Jakarta memang memiliki aturan yang sedikit berbeda dibanding pilkada di daerah lain, yaitu seorang kandidat harus memperoleh lebih dari 50 persen suara untuk menang satu putaran. Situasi ini mendorong tim pemenangan setiap pasangan untuk berhati-hati dalam menetapkan strategi kampanye. Dengan sistem kemenangan lebih dari 50 persen, strategi yang cenderung defensif dinilai penting demi menjaga tren elektabilitas agar tetap stabil, sekaligus menjaga peluang memasuki putaran kedua bila tak mampu menang satu putaran.

Secara kekuatan di atas kertas, pasangan Ridwan Kamil-Suswono yang didukung oleh mayoritas partai politik besar di Jakarta seharusnya memiliki keunggulan dibandingkan pasangan lain. Namun, hasil survei terbaru justru menunjukkan bahwa pasangan ini masih berada di bawah pasangan Pramono-Rano dalam hal elektabilitas. Data ini menunjukkan indikasi bahwa tim pemenangan Ridwan Kamil-Suswono, khususnya dari mesin partai pendukung utama mereka, Koalisi Indonesia Maju (KIM), mungkin belum menunjukkan keseriusan optimal dalam menyokong kemenangan mereka.

Melihat situasi ini, beberapa pengamat menilai bahwa mesin partai KIM terlihat belum bergerak maksimal. Padahal, mesin partai ini seharusnya menjadi motor utama pergerakan kampanye dan penggalangan dukungan bagi pasangan Ridwan Kamil-Suswono. Tanpa pergerakan yang signifikan dari mesin partai, sulit bagi pasangan ini untuk mengejar target menang satu putaran. Dalam kondisi seperti ini, tim pemenangan Ridwan Kamil-Suswono perlu segera melakukan evaluasi strategi kampanye jika tidak ingin kehilangan peluang kemenangan.

Di sisi lain, pasangan Pramono-Rano, yang dianggap sebagai underdog di awal masa kampanye, justru mengalami lonjakan elektabilitas berkat pendekatan kampanye yang dinamis dan inovatif. Strategi mereka dalam mendekati pemilih muda dan kaum urban di Jakarta tampaknya cukup berhasil. Selain itu, dukungan dari partai-partai yang tergabung dalam koalisi mereka juga memberikan angin segar dalam mendongkrak popularitas pasangan ini.

Dengan waktu yang semakin mendekati hari pelaksanaan Pilkada Jakarta, tantangan semakin besar bagi setiap pasangan calon untuk mempertahankan atau meningkatkan elektabilitas mereka. Bagi pasangan Ridwan Kamil-Suswono, waktu yang tersisa tampaknya semakin menipis untuk mengejar target menang satu putaran. Namun, peluang masih ada apabila mesin partai pendukung mereka dapat bergerak lebih intensif dan strategis dalam mengoptimalkan kampanye.

Dalam situasi politik yang semakin kompetitif, peluang pasangan calon untuk menang dalam satu putaran di Jakarta semakin sulit dicapai. Karenanya, fokus yang realistis bagi para kandidat saat ini adalah memastikan masuk ke putaran kedua, yang dapat memberi kesempatan untuk kembali merumuskan strategi yang lebih matang. Mengingat pentingnya mempertahankan asa kemenangan, strategi utama yang harus dipegang oleh setiap tim pemenangan adalah menjaga stabilitas elektabilitas hingga hari pencoblosan.

Pada akhirnya, Pilkada Jakarta 2024 akan menjadi ajang pembuktian bagi setiap pasangan calon dalam menarik hati masyarakat Jakarta yang beragam. Dengan kondisi sosial dan politik yang unik di Jakarta, masing-masing pasangan perlu mampu mengombinasikan kampanye yang efektif dan dukungan kuat dari mesin partai jika ingin mencapai hasil maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun