Langkah ini juga memberi gambaran bagi publik bahwa meskipun Presiden Prabowo memiliki afiliasi politik sebagai ketua partai, ia tetap berusaha untuk memisahkan peran-peran tersebut sejauh mungkin, sebuah contoh yang jarang terlihat di politik Indonesia. Dengan cara ini, Prabowo menunjukkan bahwa keterlibatan politiknya di Pilkada tidak serta-merta berarti memanfaatkan fasilitas negara. Sikapnya ini dapat menjadi contoh bagi pejabat lainnya yang memiliki jabatan ganda di pemerintahan dan partai untuk tetap menjaga batas profesionalitas di ruang publik.
Sebagai tambahan, langkah Prabowo yang memberikan dukungan pada hari libur, yaitu hari Minggu, juga menunjukkan upayanya untuk meminimalkan kesan bahwa ia bertindak atas nama negara dalam memberikan dukungan. Dengan ini, Prabowo memberikan sinyal yang kuat bahwa ia memahami batasan etik dalam perannya sebagai presiden, meskipun tidak ada aturan tegas yang membatasi tindakan seperti ini.
Dengan demikian, dukungan Prabowo kepada kandidat Pilkada bukanlah bentuk konflik kepentingan yang merugikan. Justru, sikap Prabowo yang transparan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Gerindra dianggap sebagai langkah tepat yang patut diapresiasi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H