Mohon tunggu...
Usman Bone
Usman Bone Mohon Tunggu... Buruh - Buruh, Kuli, Pembantu

Kumpulan Cerita Pendek, Cerita Rakyat dan Puisi, Tokoh, Sosok

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Perkawanan yang Berlawanan

13 Oktober 2024   16:51 Diperbarui: 13 Oktober 2024   16:59 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PUISI -- Kadang-kadang, puncak dari perkawanan Adalah dimulainya perlawanan yang tenang, Seperti laut yang mendesak karang, Tak melunturkan, namun membentuk lengan.

Begitu pula sebaliknya, Saat lawanmu menjadi cermin jiwa, Menggali luka dalam kata, Namun mendalamkan makna setia.

Kita berjalan di garis tipis, Antara tangan yang terulur dan tinju terkepal, Antara angin yang mengusap lembut Dan badai yang menyapu, tanpa kenal.

Namun, hanya itu yang kita tahu, Bahwa pertemuan dan perpisahan itu
Bagaikan fajar dan senja yang bertautan, Tak terpisah, meski tampak berlawanan.

Kadang-kadang, sahabat adalah musuh, Dan musuh adalah sahabat yang tersembunyi, Dalam lingkaran yang tak pernah lurus, Kita menemukan arti, dalam segala yang tak pasti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun