24 Juli
Prabowo menemui ketum PDI PMegawati Soekarnoputri dirumah Megawati di Jlan Teuku Umar, Jakarta. Mulai saat itu Megawati mengatakan tak ada istilah koalisi maupun oposisi.
27 SeptemberÂ
Prabowo berkunjung kerumah pelaksana tugas Ketua umum PPP Suharso Monoarfa. Pertemuan itu merupakan pertemuan kedua setelah Suharso menemui Prabowo pada  15 agustus.Â
Dalam pertemuan kedua tersebut mereka membahas kerjasama kedua partai di parlemen.
12 Oktober
Presiden Jokowi mengundang Prabowo Subianto ke Istana Negara. Pertemuan itu membahas banyak hal, termasuk kemungkinan Partai Gerindra gabung ke koalisi pemerintah. Seusai pertemuan Prabowo siap membantu pemerintah.
13 Oktober
Prabowo bertemu Ketua Umum NasDem Surya Paloh. Pertemuan itu menghasilkan tiga kesepakatan : Meletakkan kepentingan Nasional diatas kepentingan lain. Melawan radikalisme, dan Amandemen UUD 1945 secara menyeluruh.
14 OktoberÂ
Prabowo mengunjungi Ketum PKB Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKB. Seusai pertemuan Muhaimin membuka kesempatan Gerindra bergabung dengan koalisi pemerintah dengan syarat tidak boleh ikut mengatur koalisi. "Ibarat kita sedang sholat ada imam ada makmun nah makmun datang belakangan itu namanya makmun masbuk,"kata dia.