Mohon tunggu...
Usman
Usman Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Guru PKN SMKN 1 Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

K(e)T(a)P(el) "Pembunuh" Samad

21 Februari 2015   05:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:47 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Samad kecil adalah anak kreatif yang baik hati. Suatu waktu, Samad terpaksa mencuri ranting pohon jambu di kebun milik ketua RT. Mencuri, sebenarnya gambaran yang amat kasar untuk melukiskan perilaku Samad kala itu. Karena sejatinya, Dia meminta ranting itu kepada anak pak RT, yang juga teman Samad. Hanya saja, anak pak RT itu, mengambil ranting jambu diam-diam, tanpa sepengetahuan bapaknya.

Ranting itu "dicuri" Samad untuk dibikin KeTaPel. Seorang teman dari luar kampung yang baru dikenalnya, yang memintanya membuatkan ketapel. Teman baru Samad keturunan tionghoa itu bernama, Lim.

Membuat KeTaPel memang gampang. Memainkannya pun gampang. Sehingga hampir semua orang punya KeTaPel. Namun tidak sedikit KeTaPel dari ranting hasil curian. Bahkan mungkin lebih parah dari cara Samad "mencuri".

***

Bertahun-tahun berlalu, Samad kini telah menjadi dewasa. Tersiar kabar Dia kini telah menduduki sebuah jabatan penting di sebuah desa besar tempatnya merantau. Ya, Samad dipercaya menjadi Ketua Pos Kamling (KPK).

Pos Kamling yang diketuai Samad adalah lembaga yang belum lama ini dibentuk. Pos kamling baru itu dibuat untuk mengurangi pencurian di Desa itu. Sebenarnya, sebelumnya di desa itu telah lama terbentuk Pos Siskamling (Poling). Lembaga itu tugasnya relatif mirip dengan Pos Kamling yang dipimpin Samad, menangkap maling.

Hanya saja, Poling sudah lama kehilangan kepercayaan dari warga. Poling meski sudah lama berdiri tapi pencurian masih saja marak. Malah ada dugaan warga, petugas di Poling itu ikut terlibat dalam banyak pencurian yang terjadi di Desa. Karena itulah, Kepala Desa terdahulu membentuk lembaga Pos Kamling, yang kini dipimpin Samad.

Tahun pertama menjalani tugas sebagai KPK, Samad terbilang sukses. Dia bersama teman-temannya, berhasil menangkap banyak maling. Tak hanya pencuri kelas teri, pencuri kelas kakap pun ia jebloskan ke Rumah Tahanan (Rutan) Desa. Maling ayam hingga perampok celengan di rumah-rumah warga ia bekuk, tak berkutik. Mulai dari ketua-ketua RT hingga pejabat penting di desa yang ketahuan kerjasama melakukan maling ia tangkap.

Hingga pada akhirnya ia merencanakan melakukan penyelidikan terhadap mantan kepala Desa.Samad menduga orang yang dulu membentuk Pos Kamling tersebut telah melakukan penyimpangan penggunaan uang desa dalam jumlah besar, ketika menjabat kepala desa.

Samad dan kawan-kawan memang tidak pandang bulu dalam menangkap maling. Hal itulah yang membuat mereka dikagumi sebagai orang-orang pemberani dan jujur. Namun, di saat yang sama semakin hari kian bertambah pula orang yang membenci mereka.

Tapi Samad tetaplah samad, Seorang pria kampung pemberani nan jujur. Ia dan teman-temannya tidak peduli meski mungkin sebenarnya sadar, bahwa terlalu berisiko mengganggu zona nyaman sang mantan kades.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun