Mohon tunggu...
Usman Roin
Usman Roin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Prodi PAI Fakultas Tarbiyah UNUGIRI Bojonegoro

Kolumnis yang suka mengampanyekan literasi menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ulang Tahun dan Kebolehan Mengucapkan

21 Desember 2022   09:40 Diperbarui: 21 Desember 2022   09:57 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"SELAMAT-ulang tahun ustaz Kaprodi PAI Su'udin Aziz," semoga sukses dalam kehidupannya. Inilah sekelumit "Contoh nyata" narasi singkat yang saya sampaikan kepada Kaprodi PAI Unugiri, yang 21 Desember ini ulang tahun.

Ulasan ini dibuat sekadar ikut berbahagia terhadap "Hari kelahiran" Kaprodi PAI Unugiri. Subjektif jelas. Karena ini opini pribadi yang tentunya pembaca juga memiliki ragam opini terkait beliau dari sisi plus dan minusnya. 

Lalu, adakah motif lain kenapa tulisan ini dibuat untuk beliau? Terhadap hal ini saya jamin tidak ada. Apakah kemudian akan dikasih sesuatu! Jujur saya tidak pernah mengharap hal itu.

Sebagai misal, mau diajak makan termewah di Hotel Bojonegoro setelah saya tulis? Bagi saya, pengalaman makan "Terenak dan termewah" sudah pernah saya lalui di Kota Semarang. 

Atau mau dikasih uang "Ngopi" seumpama? Saya juga tidak mengharapkan hal itu semua. Ini murni sebagai rasa ikut memberi ucapan selamat berupa tulisan lepas dari keterampilan kecil yang baru saya miliki.

Jujur saya mengenal beliau ketika tes wawancara -pasca tulis online- penerimaan dosen PAI Unugiri, tepanya 10-11 September 2021. 

Bagi saya beliau energik. Muda iya, basic pesantren dimiliki, sosialita dengan "Brand" ternama juga iya. Dan kekinian banget dengan platform medsos itu juga iya. Itulah resum deskriptif tentangan keenergikan beliau dari saya.

Selain energik, beliau juga totalitas dalam menyampaikan pelayanan online kepada mahasiswa. Boleh dibilang, responsifnya tinggi dalam membalas chat WhatsApp yang masuk. Pertanyaannya, apakah itu karena demen dengan merk brand tertentu serta sosialita dengan medsos?

Terhadap hal di atas, perlu penelitian mendalam kepada beliau langsung ha., ha., ha.! Tapi sedikit testimoni dari saya yang apalah ini, totalitas beliau memang perlu dikasih simbol "Saranghaeyo". Bahkan "Pelayanan yang beliau berikan" bisa lebih dari 24 jam saat guyon kala ngopi bareng dengannya.

Dua pointes di atas adalah bagian dari testimoni pribadi. Untuk menarasikan pointes singkat tentang beliau secara konprehensif memang tidak mudah. 

Apalagi, beliau kategori Kaprodi muda yang diminta menggawangi Prodi PAI yang memiliki antusiasme mahasiswa luar biasa. Fakta menyatakan, mahasiswa Prodi PAI terbanyak dari Prodi lain di Unugiri.

Penggambaran kepada beliau prihal di atas, lebih saya sampaikan sebagai teman saja. Tepatnya teman ngopi. Kalau prihal jabatan "Prodi" beliau pimpinan saya. Tujuannya biar objektif untuk menilainya karena saya melihat dari kacamata sebagai teman ngopi.

Ustaz "Udin" panggilan akrab Su'udin Aziz menjadi trend pula dikalangan mahasiswa dan juga kolega stakeholder dalam dan luar Unugiri. 

Panggilan khas "Ustaz" yang saya tahu, beliau kerap sekali menjadi penghubung permintaan manusia dan Allah di internal Unugiri, atau saat menerima job di luar dalam sebuah kegiatan. Alhasil, ploting "Juru doa" melekat kepada beliau.

Selain sebagai "Ustaz" yang saya tahu beliau juga bagian dari pengelola di pesantren "Gubuk Taqrib Nusantara" di kediamannya. 

Saya dengan istri sudah sekali bertandang ke rumah kala lebaran dan melihat langsung pesantren nyentriknya. Perjuangannya terhadap warisan keilmuan para ulama dibuktikan dengan terjun langsung menjadi bagian dari pengelola.

Dengan bertambahnya umur, penulis sedikit mengutip pendapat sebagian ulama meliputi Syekh Ali Jum'ah, Syekh Salman Al-Audah, Syekh Amru Khalid, Lembaga Fatwa Mesir (Darul Ifta' Al-Mishriyyah), dan Lembaga Fatwa Palestina (Darul Ifta' Al-Filasthiniyyah) yang ditulis oleh Husnul Haq dalam islam.nu.or.id. 

Husnul Haq mengatakan, bahwa merayakan hari ulang tahun diperbolehkan, dengan syarat perayaan tersebut tidak mengandung perbuatan yang diharamkan, seperti ikhtilath (bercampur dengan yang bukan mahram)

Ulama di atas beralasan, merayakan hari ulang tahun merupakan salah satu cara mengingat nikmat kelahiran (kehidupan), dan satu momen melantunkan doa bagi orang yang berulang tahun. 

Firman Allah "Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali" (QS Maryam: 33)

Pada ayat tersebut, Nabi Isa ala'ihis salam berdoa agar diberikan limpahan kesejahteraan pada hari kelahiran, hari wafat, dan hari kebangkitannya kembali. 

Dengan demikian, merayakan hari ulang tahun, disertai lantunan doa agar orang yang berulang tahun diberikan umur panjang dan limpahan kesejahteraan, diperbolehkan. Wallahu 'alam bisshawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun