Usman yang juga Dosen Prodi PAI UNUGIRI mempertegas, alasan santri perlu menjadi penulis karena lowongannya masih banyak. Modal sebagai penulis murah. Bebas waktu pengerjaannya. Literaturnya melimpah ruah. Serta bisa menghasilkan popularitas hingga finansial.
"Santri yang kaya literatur keagamaan akan mudah menjadi penulis. Apalagi untuk menulis, kang dan mbak santri bisa mengatur sendiri pengerjaannya. Tidak terikat sebagaimana orang bekerja yang datang pagi dan pulang siang atau sore hari. Segi modal, menulis murah sekali. Tinggal ketik di gadget, laptop jadilah tulisan. Dan bila sudah menjadi penulis, popularitas dan finansial akan didapatkan", paparnya.
Di ending penyampaian, Usman yang telah memiliki 149 karya tulis yang terpublis di media cetak dan online sejak 2011, serta penulis tesis terbaik tingkat universitas di UIN Walisongo 2021, membagikan tips ciri khas tulisan artikel. Lalu kategori artikel yang dilirik oleh redaktur. Kemudian jumlah halaman yang diperlukan dalam menulis artikel disertai email media. Serta, anatomi bentuk tulisan artikel beserta contoh yang bisa ditiru oleh santri.
Pada pelatihan mudah menulis artikel, selain dihadiri puluhan santri putra dan putri Pondok Pesantren Al Manshur Bulu, hadir pula Pengasuh Dr. K. H. Ahmad Manshur, M.A., dewan guru MTs Plus Miftahul Ulum dan MA Bilingual Miftahul Ulum yang khidmat mengikuti kegiatan sampai menjelang zuhur tiba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H